Keluarga Gucci Anggap Film House of Gucci Sebagai Penghinaan

Selain itu, tone maupun sikap sang protagonis di film terhadap kejadian yang terjadi di dunia nyata, disebut berbeda dari aslinya.

"Hal ini sungguh sangat menyakitkan dari sudut pandang kemanusiaan, dan merupakan penghinaan atas apa yang dibangun merek ini hingga sekarang," kata keluarga lagu.

Mereka juga tak terima dengan ucapan para pemain, bahwa film ini menghadirkan seorang korban yang berusaha untuk bertahan di dunia para pria yang meyakini dominasi dan superioritas kaum adam. Anggapan ini ditolak entah-mentah. 

Disebutkan bahwa selama 70 tahun Gucci berdiri sebagai sebuah perusahaan keluarga, bisnis ini diklaim bersifat inklusif. Tahun 1980-an, yang menjadi latar film ini, disebutkan ada banyak wanita yang memegang posisi penting di Gucci, baik yang merupakan anggota keluarga atau bukan. 

Ada yang memegang jabatan President of Gucci America, Head of Global PR and Communications, dan lainnya. 

"Gucci adalah keluarga yang hidup dengan menghormati karya leluhurnya, dan kenangan mengenai mereka tidak pantas diganggu oleh tontonan yang tidak benar dan tak adil kepada protagonisnya... Anggota keluarga Gucci berhak mengambil tindakan untuk melindungi nama, citra, dan martabat diri mereka dan orang yang mereka cintai," begitu akhir pernyataan mereka. 

Terlepas dari itu, belum ada tindakan hukum yang diambil pihak keluarga Gucci terhadap tim produksi dan studio. 

House of Gucci diangkat dari kisah nyata tentang sosialita Patrizia Reggiani (Lady Gaga) yang divonis penjara selama hampir dua dekade. Penyebabnya, ia menyewa pembunuh bayaran demi menghabisi nyawa suaminya, Maurizio Gucci (Adam Driver), yang merupakan keponakan Aldo Gucci (Al Pacino).

Film ini juga menyelami bisnis fashion Gucci, dan intrik di dalamnya. Film yang sudah tayang perdana di AS pada 24 November 2021 ini juga dibintangi oleh Jared Leto, Jeremy Irons, dan Salma Hayek