Indofarma, Telkom hingga BRI Raih Penghargaan The Best State Owned Enterprise

Tiga emiten BUMN ini raih penghargaan The Best State Owned Enterprise in 2021 pada Selasa, 30 November 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Nov 2021, 22:09 WIB
Tiga emiten BUMN ini raih The Best State Owned Enterprise in 2021 (Dok: tangkapan layar/Pipit I)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF), PT Telkom Indonesia (TLKM), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meraih penghargaan The Best State Owned Enterprise in 2021 yang digelar oleh Bisnis Indonesia.

Indofarma meraih penghargaan tersebut untuk kategori perusahaan tercatat non keuangan dengan aset di bawah Rp 15 triliun.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Indofarma Tbk, Arief Pramuhanto mengatakan, pandemi cukup berkesan bagi Perseroan. Perseroan menyediakan obat maupun alat kesehatan (alkes) untuk kebutuhan COVID-19.

"Kami persembahkan penghargaan ini untuk rekan-rekan Indofarma yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan, baik obat maupun alkes selama masa pandemi,” ujar dia, Selasa (30/11/2021).

Sementara PT Telkom Indonesia meraih The Best State Owned Enterprise in 2021 untuk kategori perusahaan tercatat non keuangan dengan aset di atas Rp 15 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, SVP Risk Management Telkom Indonesia, Jati Widagdo mengatakan penghargaan ini memacu kontribusi Perseroan untuk turut mengakselerasi digitalisasi di tanah air.

"Mewakili korporasi, penghargaan ini akan memacu kita untuk berkontribusi lebih baik untuk negeri dan mempercepat digitalisasi di negeri ini,” kata dia.

PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI meraih The Best State Owned Enterprise in 2021 untuk kategori perusahaan keuangan dengan aset di atas Rp 15 triliun.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG pada 30 November 2021

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan Selasa 30 November 2021. Aksi jual investor asing pun sangat signifikan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 1,13  persen ke posisi 6.533,93. Indeks LQ45 melemah 2,07 persen ke posisi 930,97. Sebagian besar indeks acuan alami koreksi. Sebanyak 351 saham melemah sehingga menekan IHSG. 182 saham menguat dan 131 saham diam di tempat.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.647,47 dan terendah 6.533,93. Total frekuensi perdagangan 1.513.484 kali dengan volume perdagangan 27 miliar. Nilai transaksi Rp 20,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 997,32 miliar di seluruh pasar.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXindustry melemah 2,22 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno turun 1,91 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 1,33 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi naik 3,31 persen dan mencatat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy menguat 1,08 persen dan indeks sektor saham IDXhealth naik 0,25 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya