Liputan6.com, Jakarta - Mewaspadai varian Omicron, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyerukan pemberian vaksin booster untuk individu yang berusia 18 tahun ke atas. Hal ini disampaikan CDC Director, Rochelle Walensky melalui pernyataan resmi berjudul, CDC Expands COVID-19 Booster Recommendations yang diunggah Senin, 29 November 2021.
Lalu, apakah vaksin booster untuk masyarakat umum di Indonesia akan dipercepat di tengah kemunculan varian Omicron? Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemberian vaksin booster di Indonesia masih dalam tahap perumusan.
Baca Juga
Advertisement
"Penetapan kebijakan booster masih dalam tahap perumusan, termasuk menunggu hasil sero surveilans (survei antibodi)," kata Wiku menjawab pertanyaan Health Liputan6.com di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 30 November 2021.
Masyarakat diminta menunggu hasil survei antibodi yang sedang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri, dan beberapa peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia. Hasil survei antibodi ini akan menjadi bahan dalam pemberian vaksin booster.
"Terkait pembentukan kekebalan antibodi dari vaksin maupun infeksi alamiah (dari hasil survei antibodi) akan segera diumumkan, antara minggu ke-3 dan 4 di bulan Desember 2021," imbuh Wiku.
"Hasil ini akan menentukan nanti target sasaran vaksin booster."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kejar Target Vaksinasi Lansia
Perihal vaksin booster, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster sangat penting. Walau begitu, saran Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), fokus vaksinasi saat ini memprioritaskan pemenuhan cakupan vaksinasi lengkap pada populasi umum, terutama lansia.
“Saat ini, lansia yang kita kejar karena termasuk kelompok prioritas yang mendapatkan booster. Banyak negara booster dimulai setelah cakupan vaksinasi dosis 1 dan 2 lebih dari 50 persen,” kata Nadia dalam dialog Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit: Melawan Hoaks tentang COVID-19 pada Selasa, 30 November 2021.
Sesuai data perkembangan vaksinasi Kemenkes per 29 November 2021 pukul 18.00 WIB, Indonesia dalam mencapai kekebalan kelompok dan perlindungan pada individu yang sudah mendapatkan dosis pertama adalah 66,8 persen dan yang kedua itu sudah 45,6 persen.
"Pekerjaan Rumah (PR) kita ada pada lansia. Lansia mendapatkan proteksi dua dosis itu 34 persen, yang mendapatkan dosis pertama baru 52 persen. Padahal, mereka sudah mulai duluan (divaksin), artinya sebelum masyarakat umum lainnya," terang Nadia.
"Ini percepatan harus kita kejar, apalagi ada varian Omicron."
Advertisement