Waspada Varian Omicron, Indonesia Percepat Vaksin Booster?

Kemunculan varian Omicron, akankah vaksin booster dipercepat?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Des 2021, 14:00 WIB
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 Astrazeneca untuk disuntikkan ke pekerja ritel di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (24/5/2021). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 23 Mei 2021, sebanyak 14.890.933 orang telah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mewaspadai varian Omicron, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyerukan pemberian vaksin booster untuk individu yang berusia 18 tahun ke atas. Hal ini disampaikan CDC Director, Rochelle Walensky melalui pernyataan resmi berjudul, CDC Expands COVID-19 Booster Recommendations yang diunggah Senin, 29 November 2021.

Lalu, apakah vaksin booster untuk masyarakat umum di Indonesia akan dipercepat di tengah kemunculan varian Omicron? Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemberian vaksin booster di Indonesia masih dalam tahap perumusan.

"Penetapan kebijakan booster masih dalam tahap perumusan, termasuk menunggu hasil sero surveilans (survei antibodi)," kata Wiku menjawab pertanyaan Health Liputan6.com di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 30 November 2021.

Masyarakat diminta menunggu hasil survei antibodi yang sedang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri, dan beberapa peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia. Hasil survei antibodi ini akan menjadi bahan dalam pemberian vaksin booster.

"Terkait pembentukan kekebalan antibodi dari vaksin maupun infeksi alamiah (dari hasil survei antibodi) akan segera diumumkan, antara minggu ke-3 dan 4 di bulan Desember 2021," imbuh Wiku.

"Hasil ini akan menentukan nanti target sasaran vaksin booster."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Kejar Target Vaksinasi Lansia

Sejumlah tenaga pendidik sebelum mengikuti vaksin COVID-19 di SMP 216, Jakarta Pusat, Selasa (6/4/2021). Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemerintah akan memprioritaskan kelompok lansia dan juga tenaga pengajar dalam vaksinasi kali ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perihal vaksin booster, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster sangat penting. Walau begitu, saran Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), fokus vaksinasi saat ini memprioritaskan pemenuhan cakupan vaksinasi lengkap pada populasi umum, terutama lansia.

“Saat ini, lansia yang kita kejar karena termasuk kelompok prioritas yang mendapatkan booster. Banyak negara booster dimulai setelah cakupan vaksinasi dosis 1 dan 2 lebih dari 50 persen,” kata Nadia dalam dialog Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit: Melawan Hoaks tentang COVID-19 pada Selasa, 30 November 2021.

Sesuai data perkembangan vaksinasi Kemenkes per 29 November 2021 pukul 18.00 WIB, Indonesia dalam mencapai kekebalan kelompok dan perlindungan pada individu yang sudah mendapatkan dosis pertama adalah 66,8 persen dan yang kedua itu sudah 45,6 persen.

"Pekerjaan Rumah (PR) kita ada pada lansia. Lansia mendapatkan proteksi dua dosis itu 34 persen, yang mendapatkan dosis pertama baru 52 persen. Padahal, mereka sudah mulai duluan (divaksin), artinya sebelum masyarakat umum lainnya," terang Nadia.

"Ini percepatan harus kita kejar, apalagi ada varian Omicron."


Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak?

Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak? (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya