Khawatir Kekurangan Pangan Akut di Afghanistan, Bank Dunia Berencana Kirim Dana hingga Rp 7,1 M

Afghanistan mengalami krisis ekonomi setelah pengambilalihan negara oleh Taliban. Bank Dunia berencana kirim bantuan tanpa melewati Taliban.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2021, 11:35 WIB
Ilustrasi Bank Dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Bretton Woods - Bank Dunia akan mempertimbangkan rencana kompromi untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan, dengan mengalihkan dana yang dimaksudkan untuk upaya pembangunan kembali, kata seorang sumber kepada AFP pada Senin 30 November 2021.

Manajemen Bank Dunia diperkirakan bakal membahas proposal pada pertemuan dewan informal pada hari Selasa waktu setempat, untuk mengalihkan dana dari Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan (ARTF).

"Untuk mendukung upaya kemanusiaan melalui PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya dengan kehadiran dan kemampuan logistik di negara itu," kata sumber yang tidak disebutkan namanya.

Dikutip dari Global Times, Selasa (1/12/2021), PBB telah memperingatkan bahwa sekitar 22 juta warga Afghanistan akan menghadapi kekurangan pangan akut di bulan-bulan musim dingin.

Hal tersebut dipicu karena efek kekeringan yang disebabkan oleh pemanasan global dan krisis ekonomi yang diperparah oleh pengambilalihan Taliban pada Agustus.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Terdapat 34 Pendonor

Orang-orang berlalu-lalang di jalanan menyusul pembukaan kembali bank dan pasar setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul, Afghanistan, pada Sabtu (4/9/2021). Setelah 20 tahun digulingkan, kelompok Taliban kembali menguasai Afghanistan. (AP Photo/Wali Sabawoon)

Krisis keuangan memburuk setelah Washington membekukan sekitar $10 miliar (Rp 143 triliun) dari cadangan negara. Kondisi tersebut kian memburuk lebih lanjut setelah Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional menghentikan akses Afghanistan ke pendanaan.

Langkah Bank Dunia adalah bagian dari kompromi yang dicapai dengan PBB dan pemerintah AS, dan dapat mengalihkan hingga $500 juta (Rp 7,1 miliar) dari ARTF ke kelompok-kelompok kemanusiaan. Itu akan membuka bantuan tanpa lewat Taliban.

Langkah dan waktu rilis selanjutnya akan tergantung pada donor ARTF, kata sumber tersebut kepada AFP.

Saat ini, pendanaan tersebut memiliki 34 donor dan merupakan sumber dana tunggal terbesar untuk pembangunan Afghanistan, membiayai hingga 30% anggaran sipil Afghanistan, dan mendukung fungsi inti pemerintah, menurut situs web ARTF.

 

Reporter: Cindy Damara


Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting

Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya