Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar anak-anak dan remaja didiagnosis dengan gangguan pamusatan perhatian atau ADHD. Lantas, apa itu ADHD?
Dilansir NHS, Rabu (1/12/2021), Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi perilaku orang. Orang dengan ADHD dapat tampak gelisah, seperti mengalami kesulitan berkonsentrasi dan mungkin bertindak berdasarkan kemauan diri sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Gejala ADHD cenderung diperhatikan pada usia dini dan mungkin menjadi lebih terlihat ketika keadaan anak berubah, seperti ketika mereka mulai sekolah. Sebagian besar kasus didiagnosis ketika anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun.
Biasanya gejala ADHD membaik seiring bertambahnya usia, tetapi banyak orang dewasa yang didiagnosis dengan kondisi tersebut di usia muda dan terus mengalami masalah. Orang dengan ADHD mungkin juga memiliki masalah tambahan, seperti gangguan tidur dan kecemasan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyebab ADHD
Penyebab pasti ADHD tidak diketahui, tetapi kondisi ini telah terbukti bahwa umumnya diturunkan dalam keluarga. Penelitian juga telah mengidentifikasi sejumlah kemungkinan perbedaan otak orang dengan ADHD jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Penyebab lain yang diduga memiliki peran dalam ADHD meliputi:
• lahir prematur (sebelum minggu ke-37 kehamilan)
• memiliki berat badan rendah saat lahir
• merokok, mengonsumsi alkohol atau penyalahgunaan obat-obatan selama kehamilan
ADHD dapat terjadi pada orang dengan kemampuan intelektual apa pun, meskipun lebih sering terjadi pada orang dengan kesulitan belajar.
Advertisement
Gejala ADHD
Gejala ADHD pada remaja mirip dengan gejala ADHD pada anak-anak. Gejala ADHD pada anak-anak dan remaja biasanya terlihat sebelum usia 6 tahun, dan terjadi di lebih dari 1 situasi, seperti di rumah dan di sekolah.
Kurang perhatian
Tanda-tanda utama kurangnya perhatian adalah:
• memiliki rentang perhatian yang pendek dan mudah terganggu
• Ceroboh, misalnya dalam tugas sekolah
• tampak pelupa atau kehilangan sesuatu
• tidak dapat melakukan tugas yang membosankan atau memakan waktu
• tampak tidak dapat mendengarkan atau melaksanakan instruksi
• aktivitas yang terus berubah
• mengalami kesulitan mengatur tugas
Hiperaktif dan impulsif
Tanda-tanda utama hiperaktif dan impulsif adalah:
• tidak bisa duduk diam, terutama di lingkungan yang tenang atau sunyi
• terus-menerus gelisah
• tidak dapat berkonsentrasi pada tugas
• gerakan fisik yang berlebihan
• berbicara berlebihan
• tidak bisa sabar
• bertindak tanpa berpikir
• mengganggu percakapan
• tidak memiliki rasa bahaya
Gejala-gejala ini dapat menyebabkan masalah yang signifikan dalam kehidupan seorang anak, seperti prestasi rendah di sekolah, interaksi sosial yang buruk dengan anak-anak lain dan orang dewasa, dan masalah dengan disiplin.
Penulis: Vania Dinda Marella
Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19
Advertisement