Italia hingga Israel Hadapi Omicron, Indonesia Perlu Belajar Upaya Mitigasi

Indonesia perlu belajar langkah mitigasi negara lain hadapi varian Omicron.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Des 2021, 17:00 WIB
Orang-orang melewati gambar Sinterklas di sisi sebuah kios di pasar Natal, di Trafalgar Square, London, Senin (29/11/2021). Di Inggris, kewajiban mengenakan masker akan berlaku lagi di toko-toko dan transportasi umum mulai Selasa menyusul temuan Covid-19 varian Omicron. (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, Jakarta Upaya mengantisipasi masuknya varian Omicron, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, Indonesia perlu belajar dari 7 negara yang melaporkan kasus tersebut. Ketujuh negara ini sudah melakukan langkah mitigasi.

"Hingga saat ini, negara telah mengkonfirmasi kasus Omicron adalah Italia, Jerman, Belanda, Inggris, Australia, Kanada, dan Israel. Dari 7 negara, 6 di antaranya, menunjukkan kenaikan kasus COVID-19," ujar Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 30 November 2021.

"Italia dan Jerman mengalami kenaikan kasus yang cukup tajam. Hanya Israel yang saat ini belum menunjukkan kenaikan.

Wiku Adisasmito memaparkan, langkah mitigasi dari 7 negara dengan kasus varian Omicron. Italia melakukan penelusuran kontak kasus positif pelaku perjalanan ke negara-negara di Afrika, meningkatkan kapasitas penelusuran kontak secara umum.

Kemudian meningkatkan cakupan Whole Genome Sequencing (WGS) agar semakin cepat mendeteksi varian Omicron.

Jerman memberlakukan travel ban atau melarang adanya perjalanan dari negara di Afrika. Larangan dikecualikan bagi warga negaranya dan mewajibkan karantina 14 hari bagi yang kembali dari negara di Afrika.

"Selanjutnya, Belanda memberlakukan kebijakan testing bagi seluruh pelaku perjalanan dari Afrika Selatan, Serta melakukan WGS pada semua pelaku perjalanan dari Wilayah Afrika yang sudah masuk ke negaranya," papar Wiku.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Langkah Hadapi Omicron di Inggris - Israel

Orang-orang yang sebagian besar mengenakan masker duduk di Tube menuju Bandara Heathrow, London, Inggris, Senin (29/11/2021). Kasus ketiga COVID-19 varian Omicron dikonfirmasi pada Minggu kemarin oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris. (AP Photo/Frank Augstein)

Inggris melakukan isolasi dan pemeriksaan (testing) ulang bagi pelaku perjalanan yang positif varian Omicron. Kebijakan dilakukan dengan menutup pintu kedatangan bagi pelaku perjalanan dari negara di Afrika.

Inggris juga kembali mewajibkan masker dan testing bagi pelaku perjalanan internasional. Di Australia, memberlakukan karantina 14 hari warga negaranya yang baru pulang dari 9 negara di Afrika, serta mengkaji kebijakan kedatangan pekerja imigran dan pelajar internasional.

"Untuk di Kanada menutup kedatangan bagi pelaku perjalanan dengan riwayat singgah di Afrika selama 14 hari terakhir. Dan bagi yang baru pulang dari negara di Afrika wajib testing dan dikarantina," Wiku Adisasmito menambahkan.

"Terakhir, di Israel memberlakukan daftar merah pada 50 negara di Afrika. Bahkan melarang masuknya WNA dari semua negara."

Israel pun memberlakukan karantina untuk seluruh warganya, melakukan lacak kontak (tracing) pada 800 pelaku perjalanan yang baru pulang dari negara di Afrika dan pengawasan warga melalui aplikasi telepon genggam.


Pengetatan Varian Omicron di Jepang

Penumpang berjalan di lobi untuk kedatangan internasional di Bandara Internasional Kansai, Osaka, Jepang, Selasa (30/11/2021). Jepang mengkonfirmasi kasus pertama virus corona COVID-19 varian Omicron. (Yukie Nishizawa/Kyodo News via AP)

Selain 7 negara-negara yang disebutkan di atas, Wiku Adisasmito melanjutkan, ada juga beberapa negara lain telah mengetatkan kedatangan pelaku perjalanan internasional.

"Contohnya, Jepang dengan tegas melarang kedatangan seluruh Warga Negara Asing (WNA). Kemudian Taiwan tidak berencana mengendurkan pembatasan border (perbatasan) yang sangat ketat," lanjutnya.

"Mereka tidak berencana mengubah kebijakan terkait adanya varian Omicron."

Sementara itu, Singapura dan Malaysia yang mulai membuka kedatangan WNA dengan vaksin lengkap setelah hampir 2 tahun penutupan.

"Meski demikian, keduanya mempertimbangkan kembali untuk menutup negaranya setelah varian Omicron ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," terang Wiku, yang juga Koordinator Tim Pakar Satgas COVID-19.


Infografis Omicron Menyebar dari Afrika Selatan

Infografis Omicron Menyebar dari Afrika Selatan. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya