Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka merayakan 25 tahun Program Migrasi dan Diaspora, digelar festival yang pertama kali diadakan di Indonesia mengajak diaspora dan migran yang telah kembali untuk terlibat dalam pembangunan nasional.
Festival yang bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) itu dibuka hari ini, Rabu (1/12/2021). Pembukaan Indonesia Diaspora Festival 2021 digelar di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan.
Festival Diaspora Indonesia 2021 diadakan selama empat hari, pada 1-4 Desember 2021, di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Mengangkat tema "Celebrating 25 Years of Returnees and Diaspora Engagement in Indonesia", festival ini merupakan perayaan 25 tahun Program Migrasi dan Diaspora (PMD) yang dijalankan oleh GIZ di Indonesia, serta kontribusinya dalam mendukung pembangunan Indonesia.
"Program Migrasi dan Diaspora dimulai pada tahun 1996. Program ini merupakan bentuk dukungan GIZ bagi Pemerintah Indonesia untuk memastikan migrasi memberikan dampak positif bagi diaspora Indonesia di Jerman dan para migran yang telah kembali, serta turut berkontribusi dalam pembangunan nasional Indonesia," ungkap Makhdonal Anwar, Pemimpin Tim Program Migrasi dan Diaspora, GIZ Indonesia saat acara.
Jerman merupakan salah satu negara tujuan studi yang populer di kalangan pelajar Indonesia. Jerman pun menjadi salah satu benchmark bagi Indonesia dalam melakukan penelitian serta pengembangan sains, teknologi, dan industri.
"Program Migrasi dan Diaspora juga memfasilitasi mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Jerman untuk kembali ke Indonesia dan mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh untuk memajukan negara asalnya," Makhdonal menambahkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diaspora Mampu Memberikan Perubahan Substansial
Martin Hansen, Country Director GIZ Indonesia, ASEAN and Timor-Leste, mengatakan bahwa implementasi Program Migrasi dan Diaspora telah menunjukkan bahwa diaspora mampu memberikan perubahan substansial bagi pembangunan, melalui modal intelektual (ide dan inovasi), modal sosial (jaringan, kerja sama, dan komunitas), serta modal ekonomi. Karenanya, diaspora dan migran yang telah kembali ke Indonesia wajib dilibatkan dalam pembangunan nasional.
"Terlebih di masa pandemi COVID-19, Indonesia membutuhkan upaya ekstra untuk pulih dan bangkit dari keterpurukan. Keterlibatan para migran yang telah kembali dan diaspora Indonesia sebagai jembatan antara negara asalnya dan negara tempat mereka tinggal dan bekerja makin dirasa penting sebagai salah satu pendorong utama pembangunan sosial dan ekonomi," ujar Hansen.
Sebagai bentuk perayaaan kembalinya diaspora Indonesia ke Tanah Air serta keterlibatan mereka dalam pembangunan nasional, Indonesia Diaspora Festival 2021 menghadirkan beragam kegiatan, seperti workshop, talkshow publik, pertunjukan musik, serta pameran karya para alumni universitas Jerman yang telah kembali ke Indonesia.
Pameran ini diikuti oleh 20 peserta yang menghadirkan karya dalam bentuk produk ataupun jasa di bidang teknologi, kreativitas, serta seni dan kearifan lokal Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus berpotensi berkontribusi dalam perekonomian Indonesia.
Festival Diaspora Indonesia 2021 terbuka bagi para pelaku bisnis dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), akademisi dan inovator, serta masyarakat luas yang mencari kesempatan untuk belajar di Jerman, menjalin kerja sama dengan diapora Indonesia, atau ingin mendapatkan informasi mengenai Program Migrasi dan Diaspora Indonesia.
Tentang GIZ
Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH atau GIZ adalah perusahaan internasional milik pemerintah federal Jerman dengan operasi di seluruh dunia. Kami mendukung Pemerintah Jerman di bidang kerjasama internasional untuk pembangunan berkelanjutan. Kami juga terlibat dalam kegiatan pendidikan internasional di seluruh dunia.
Tentang GIZ Indonesia
GIZ Indonesia telah beroperasi di Indonesia sejak 1975. Di Indonesia dan ASEAN, GIZ bekerja dengan area fokus di bidang Kebijakan Iklim dan Pembiayaan Iklim, Pembangunan Ekonomi, Sosial dan Ketenagakerjaan, Transisi Energi, Tata Kelola, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan.
GIZ beroperasi di Indonesia atas nama Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan, Konservasi Alam dan Keselamatan Nuklir (BMU), serta Kantor Luar Negeri Federal Jerman dan Uni Eropa. Kantor GIZ di Jakarta mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang mendukung pemerintah Republik Indonesia, Republik Demokratik Timor-Leste dan di kawasan ASEAN – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Advertisement