Liputan6.com, Blora - Sebanyak 67 orang di Blora meninggal dunia karena terinfeksi HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome) sejak 5 tahun terakhir. Hal itu setidaknya diungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edi Widayat.
Dirinya mengatakan, setiap tahun kasus tersebut terus mengalami peningkatan. Masyarakat yang terinfeksi yaitu para Ibu rumah tangga, pengguna narkoba dan bayi dari ibu yang ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS).
"Yang terbanyak adalah ibu rumah tangga. Kami mengkaji beberapa faktor penyebabnya karena tertular dari suami yang berhubungan seks diluar nikah," ujar Edi Widayat kepada Liputan6.com di halaman depan Setda Blora, Rabu (1/12/2021).
Menurutnya Dinas Kesehatan Kabupaten Blora terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Baik secara media elektronik, siaran radio, maupun pakai leaflet dan pamflet.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengaku, di tempat-tempat prostitusi dan tempat yang berpotensi HIV/AIDS juga dilakukan zerro survey untuk mengetahui kedalaman kasus yang ada.
"Dalam setahun, kami dua kali ke tempat-tempat itu," kata Edi, sapaan Edi Widayat.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Blora, Ahmad Mahbub Djunaidi menyampaikan bahwa bagi masyarakat Kabupaten Blora yang membutuhkan bantuan sosial bisa mendapatkan.
"Pihak keluarganya jika ingin mendapatkan bisa melapor ke SLRT (Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu) di kompleks gedung Samin Setda Blora," ungkapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hari AIDS Sedunia
Bertepatan pada hari AIDS sedunia tanggal 1 Desember, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blora turun jalan bersama dengan Satlantas Polres Blora dan ODHA untuk memperingati hari itu.
"Kami turun ke jalan membagikan bunga membagikan masker dan membagikan leaflet tentang pencegahan HIV/AIDS," ujar Edi melanjutkan.
Edi juga menyampaikan pada edisi hari AIDS sedunia mengharapkan kepada masyarakat agar tidak melakukan seks menyimpang. Dalam artian, berhubungan badan antara perempuan dan pria yang bukan muhrim atau bukan pasangan secara berganti-ganti.
"Hindari seks yang menyimpang itu dengan iman, sehingga tidak melakukan seks yang menyimpang," katanya yang tidak lupa juga mengimbau masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini untuk terus mematuhi protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan pemerintah.
"Bagi temen-temen pengguna narkoba, jangan berganti-ganti jarum suntik yang akan menyebabkan tertularnya penyakit," Edi menandaskan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora tahun 2021 hingga bulan Oktober ini, total sebanyak 73 orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Rinciannya sebanyak 57 orang yang terinfeksi HIV, 16 orang yang terinfeksi AIDS dan 6 orang yang meninggal terinfeksi HIV/AIDS.
Advertisement