Masyarakat Diminta Tak Sebarkan Hoaks Varian COVID-19 Omicron

Saat ini WHO bersama para pihak terkait sedang melakukan kajian lebih lanjut mengenai varian Omicron atau B 1.1.529.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Des 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro meminta, kepada seluruh pihak untuk tidak menyebarkan hoaks atau berfikiran negatif terkait dengan adanya varian baru virus corona, Omicron. Menurut dr Reisa, Omicron masih diteliti oleh para ahli kesehatan dunia. 

"Ingat, ini wilayah ahli vaksinologi, ahli mikrobiologi, ahli virologi, dan ahli imunologi. Jadi sebaiknya kita yang tidak menggeluti ilmu tersebut menahan diri berspekulasi. Pemerintah hanya akan memberikan informasi berdasarkan sains yang sudah divalidasi dari para ilmuwan dalam negeri dan dari WHO," kata dr Reisa dilansir dari Antara, Rabu (1/12/2021).

Reisa menjelaskan, saat ini WHO bersama para pihak terkait sedang melakukan kajian lebih lanjut mengenai varian Omicron atau B 1.1.529. Termasuk kaitannya dengan vaksinasi yang sedang digencarkan saat ini.

"Apabila varian baru itu dinyatakan lemah, maka vaksin yang tersedia kini masih sangat efektif dan berguna untuk mencegah terjadinya perburukan gejala akibat berbagai macam varian COVID-19," ucap dia.

Namun, bila kajian dari varian Omicron menyatakan varian itu lebih kuat, maka pemerintah perlu mempertimbangkan pemberian vaksin booster kepada masyarakat maupun memperbarui segala macam vaksin yang ada 

Reisa mengungkapkan, vaksin COVID-19 yang ada saat ini akan lebih dikembangkan lagi oleh para ahli, sehingga menjadi efektif sambil melihat terjadinya mutasi virus terkini.

"Ilmuwan kita di Oxford, Carina Joe dan Indra Rudiansyah juga sudah mengingatkan bahwa vaksin yang saat ini akan dikembangkan lagi agar jadi lebih efektif sambil melihat mutasi virus terkini. Kita tunggu hasil kajian lebih lanjut tentang Omicron ini," tambah dr Reisa.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya