Liputan6.com, Sacramento - Amerika Serikat (AS) melaporkan kasus pertama varian Omicron. Pasien itu dilaporkan mengalami gejala ringan COVID-19.
Dilaporkan AP News, Kamis (2/12/2021), penasihat medis kepresidenan Dr. Anthony Fauci berkata pasien baru kembali dari Afrika Selatan pada 22 November 2021. Ia dinyatakan positif pada 29 November.
Baca Juga
Advertisement
Pasien itu sudah divaksin dua kali, meski belum vaksin booster.
"Kami sudah tahu bahwa hanya masalah waktu sebelum kasus pertama Omicron akan dideteksi di Amerika Serikat," ujar Dr. Fauci.
AS sudah membatasi perjalanan dari negara-negara selatan Afrika akibat varian ini. Namun, kasus-kasus juga mulai muncul di negara ain.
Dr. Fauci berkata situasi ini menandakan betapa pentingnya agar orang-orang divaksinasi, serta vaksinasi booster.
"Juga boosting. Boosting sangatlah penting," pungkasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Memahami Varian
Otoritas terkait telah mengetes orang-orang dekat dari pasien Omicron di California tersebut, dan hasilnya negatif.
CDC sedang mengambil langkah untuk memperkatat aturan testing bagi traveler dari luar negeri. Mereka juga mempertimbangkan agar pendatang kembali dites usai tiba.
Kebijakan-kebijakan itu diambil untuk mengulur waktu agar AS bisa mempelajari varian terbaru ini.
Varian Omicron pertama kali dideteksi dari Afrika Selatan, meski belum tentu virus itu berasal dari negara tersebut.
Pemerintah Afrika Selatan telah mengeluhkan larangan travel dari berbagai negara dunia, dan berkata negaranya ingin kolaborasi global, bukan pengucilan.
Advertisement