Pelaku Penembakan di SMA Oxford Kena Pasal Terorisme

Pelaku bernama Ethan Crumbley (15) dijerat pasal terorisme karena membunuh 4 orang di sekolahnya.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Des 2021, 08:01 WIB
Seorang sheriff memeluk keluarga murid sekolah SMA Oxford yang menjadi lokasi penembakan. Dok: AP Photo/Paul Sancya

Liputan6.com, Jakarta Pelaku penembakan SMA Oxford di Michigan, Amerika Serikat, dijerat pasal terorisme. Meski usianya masih 15 tahun, ia akan disidang sebagai orang dewasa. 

Ada empat remaja yang meninggal akibat aksi keji pelaku. Mereka adalah Tate Myre (16) Hana St. Juliana (14), Madisyn Baldwin (17), dan Justin Shilling (17).

Pelaku bernama Ethan Crumbley (15). Ia memakai pistol untuk melakukan penembakan di sekolahnya pada Senin (30/1). 

Menurut laporan AP News, Kamis (2/12/2021), ia dijerat lebih dari selusin pasal. Salah satunya pasal terorisme.

"Ia sengaja membawa pistol pada hari ini dengan niat untuk membunuh murid-murid sebanyak mungkin," ujar asisten jaksa Marc Keast. 

Keast berkata awalnya pelaku pergi ke kamar mandi sambil membawa tas, kemudian ia keluar dengan pistol dan menembak murid-murid di lorong sekolah.  

Aparat berhasil tiba di sekolah dengan cepat dan menangkap pelaku. Ketika ditangkap, pelaku masih memiliki 18 amunisi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jejak Digital

Suasana Oxford High School setelah penembakan di Oxford, Michigan (30/11/2021). Dalam peristiwa penembakan, seorang siswa berusia 15 tahun ditahan dan sebuah pistol disita setelah penembakan di Oxford High School, kata Kantor Sheriff Oakland County. (AP Photo/Paul Sancya)

Letnan Tim Willis dari kantor sheriff setempat berkata ada video yang dibuat pelaku sebelum melaksanakan aksi pembunuhan. Pada video itu, ia berkata ingin membunuh murid-murid.

Banyak pula jejak digital yang menunjukkan bahwa kasus pembunuhan ini direncanakan.

Sebelum ada penembakan, pihak sekolah ternyata sudah memanggil orang tua pelaku ke sekolah. 

Menurut laporan New York Post, pelaku dibully di sekolah.

Kasus penembakan ini adalah yang paling mematikan di AS sejak pembunuhan di SMA yang berlokasi di Santa Fe, Texas, pada 2018. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya