Pelaku Penembakan SMA Oxford Korban Bullying, 4 Murid Tewas

Murid-murid berkata pelaku pernah dibully. Pada insiden penembakan ini, ada empat remaja tewas.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Des 2021, 06:56 WIB
Orang tua berjalan pergi dengan anak-anak mereka dari tempat parkir Meijer, di mana banyak siswa berkumpul menyusul situasi penembak aktif di Oxford High School di Oxford, Michigan (30/11/2021). (Eric Seals/Detroit Free Press via AP)

Liputan6.com, Detroit - SMA Oxford di Michigan, Amerika Serikat, menjadi saksi bisu aksi keji seorang remaja yang ingin membunuh banyak murid. Akibatnya, ada empat remaja yang tewas.

Informasi baru juga menyebut bahwa pelaku bernama Ethan Crumbley (15) pernah menjadi sasaran bullying di sekolah.

Menurut laporan Detroit Free Press, Kamis (2/12/2021), beberapa teman sekelas berkata pelaku dibully di sekolah. Akan tetapi, belum ada bukti bahwa korban penembakan ikut terlibat dalam bullying.

Ada dua remaja putri yang tewas ditembak pelaku, salah satunya adalah Hana St. Juliana yang masih 14 tahun. 

New York Post melaporkan bahwa pelaku memiliki jejak digital yang kelam. Ia pernah menulis caption di Instagram bahwa dirinya adalah "kematian." 

"Sekarang saya telah menjadi Kematian, penghancur dunia," tulis akun pelaku yang kini sudah dihapus.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kepanikan di Kelas

Polisi berada di tempat parkir toko Meijer tempat siswa Sekolah Menengah Oxford bertemu kembali dengan orang tua di Oxford, Michigan (30/11/2021). Tersangka ditangkap dalam waktu lima menit sejak panggilan 911 diterima kepolisian. (AP Photo/Paul Sancya)

Tiga siswa menjadi korban penembakan di SMA Oxford di dekat kota Detroit, Michigan. Tersangka penembakan sekolah itu adalah murid berusia 15 tahun. 

Seorang siswa merekam apa yang terjadi di dalam kelas sebelum para murid berhasil evakuasi. Video yang viral itu menampilkan ketika murid-murid curiga si pembunuh menyamar jadi sheriff, dan meminta agar murid-murid membuka pintu.

"Aman untuk keluar," ujar pelaku yang mengaku sebagai sheriff. 

Kondisi pintu kelas saat itu sedang dibarikade dari dalam. Salah satu siswa mendekati pintu dan berbicara pada pelaku.

"Kami tidak ingin mengambil risiko saat ini," ujar siswa itu.

Pelaku terus meminta agar pintu dibuka, dan ingin menunjukkan lencana sheriff agar murid-murid percaya. Namun, ia murid-murid tidak percaya karena orang itu memakai bahasa informal. 

"Lihat lencana saya, bro," kata pelaku. 

Ketika mendengar kata bro, murid-murid di dalam kelas langsung terdengar panik dan berusaha untuk kabur melalui jendela karena mengira itu adalah sheriff palsu.

Update: 

Dalam konferensi pers, Sheriff Oaklan County, Michael Bouchard, menyebut bahwa orang yang di belakang pintu itu kemungkinan besar adalah detektif.

"Sangat mungkin bahwa ia adalah salah satu detektif kita yang berpakaian bebas, dan ia mungkin berbicara 'bro' dengan santai untuk menenangkan krisis," ujar Bouchard seperti dilaporkan USA Today.

Bouchard juga telah menganalisis semua video ketika insiden berlangsung, dan ia menyebut pelaku tidak mengetuk pintu.

Pelaku kini dijerat pasal terorisme dan upaya pembunuhan. Ia terancam hukuman seumur hidup.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya