Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Pureco Pratama Tbk, perusahaan bergerak di industri minyak kelapa dan dan produk dari kelapa menetapkan harga penawaran Rp 100 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip prospektus dalam e-ipo.co.id, ditulis Kamis (2/12/2021), PT Indo Pureco Pratama Tbk menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 21,74 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih dalam perseroan setelah IPO.
PT Indo Pureco Pratama Tbk akan meraup dana Rp 100 miliar dari IPO. Perseroan akan memakai dana hasil IPO ini sekitar 60,89 persen untuk belanja modal. Perseroan akan membeli mesin-mesin untuk pabrik CCO, RBD, VCO dan packing dan pembangunan pabrik.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu sekitar 39,11 persen untuk modal kerja antara lain uang muka pembelian bahan baku, biaya operasional kantor dan biaya produksi.
Adapun penentuan harga penawaran saham memakai proses penawaran awal agar dapat diketahui minat dari investor atas saham yang ditawarkan perseroan. Pada masa penawaran awal kisaran harga penawaran awal Rp 100-Rp 110 per saham dan masa penawaran awal 18-25 November 2021.
Dengan mempertimbangkan hasil proses bookbuilding, penjamin pelaksana emisi efek dan perseroan sepakat menentukan harga penawaran Rp 100 per saham.
Dalam rangka IPO ini, Indo Pureco Pratama telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek antara lain PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal IPO
Adapun jadwal IPO:
-Perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 November 2021
-Perkiraan penawaran umum perdana saham pada 2-7 Desember 2021
-Perkiraan tanggal penjatahan pada 7 Desember 2021
-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 8 Desember 2021
-Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Desember 2021
Advertisement