Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar orang mungkin lebih nyaman tidur dengan lampu padam. Namun, ada sejumlah orang yang takut dengan kegelapan, sehingga mereka lebih nyaman tidur dengan lampu menyala.
Ternyata, tidur dengan lampu yang menyala bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Mengutip Sleep foundation, paparan cahaya merangsang jalur saraf dari mata ke bagian otak yang mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi lain yang berperan untuk membuat kamu merasa mengantuk atau terjaga.
Baca Juga
Advertisement
Akibatnya, tidur dengan lampu menyala mempersulit kamu untuk tidur nyenyak.
Selain itu, melansir Bright Side, kebiasaan ini juga dapat memberikan dampak buruk. Diantaranya:
1. Dapat membahayakan kesehatan reproduksi Anda
Sebuah studi menemukan bahwa paparan cahaya buatan di malam hari dapat meningkatkan risiko infertilitas. Orang yang tidur dengan lampu menyala di malam hari cenderung tidak subur. Hal ini juga dipercaya bahwa ritme sirkadian (jam internal tubuh) mempengaruhi waktu proses reproduksi pada wanita.
Studi lain memantau perawat yang bekerja shift malam dan efek paparan cahaya malam hari. Ternyata sebagian besar perawat mengeluh siklus menstruasi mereka terganggu.
2. Masalah jantung
Melatonin tidak hanya menurunkan suhu tubuh tetapi juga tekanan darah. Jika Anda terkena cahaya di malam hari, produksi melatonin Anda ditekan . Akibatnya, tekanan darah Anda meningkat. Fluktuasi yang teratur, pada gilirannya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Advertisement
3. Berat badan Anda mungkin bertambah
Kelebihan cahaya buatan di malam hari bisa menjadi penyebab metabolisme melambat. Selain itu, gangguan tidur dan ritme sirkadian dapat menyebabkan obesitas.
Sebuah penelitian yang memantau lebih dari 43.000 wanita mengungkapkan bahwa mereka yang tidur dengan TV melihat kenaikan berat badan. Perubahan terjadi terlepas dari kualitas atau durasi tidur mereka.
4. Menyebabkan perubahan hormonal
Bahkan satu sumber cahaya pun dapat mengubah keseimbangan hormonal. Cahaya dari smartphone, TV, atau komputer berkontribusi terhadap defisiensi melatonin. Selain itu, proses biologis lainnya terganggu. Tidur yang terganggu meningkatkan hormon penuaan dan mengurangi hormon anti-penuaan.
5. Anda mungkin menderita depresi
Sebuah penelitian menemukan bahwa paparan cahaya di malam hari meningkatkan risiko depresi. Atau, gangguan ritme sirkadian cenderung memperburuk gejala depresi yang sudah ada.
Hal ini dikarenakan cahaya biru dari perangkat elektronik menimbulkan efek negatif untuk suasana hati. Kurang tidur dapat menyebabkan kemurungan dan lekas marah pada orang dewasa. Sedangkan pada anak-anak, kurang tidur bisa membuat mereka lebih hiperaktif.
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement