Kecerdasan Emosional Peserta Ikut Dinilai pada Seleksi CPNS 2021

Setiap peserta seleksi CPNS 2021 yang lolos pada tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) akan menjalani serangkaian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), dimana salah satunya adalah psikotes.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Des 2021, 09:00 WIB
Peserta dengan hasil "rapid test" reaktif mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di bilik khusus di Surabaya, Selasa (22/9/2020). Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya menggelar ujian SKB yang diikuti 1.142 peserta CPNS dengan protokol COVID-19 secara ketat. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Seleksi CPNS 2021 tidak hanya menilai kecerdasan akademik semata, melainkan faktor lain seperti kecerdasan emosional.

Setiap peserta seleksi CPNS 2021 yang lolos pada tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) akan menjalani serangkaian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), dimana salah satunya adalah psikotes.

"Jadi tidak cukup hanya melihat proses atau kemampuan akademik semata, tetapi kita juga perlu melihat bagaimana kecerdasan emosinya, bagaimana dia membangun relasi," ujar Plt Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini dalam keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).

Psikotes dilaksanakan sebagai bentuk pendalaman pada aspek psikologis dari setiap calon pegawai. Selain itu juga berguna untuk menggali potensi, sikap, dan kepribadian para pelamar.

Sebagai contoh, meski secara kemampuan akademik peserta sangat baik atau mumpuni, belum tentu dari sisi psikologisnya akan tepat jika bekerja di Kementerian PANRB nantinya.

Psikotes merupakan sebuah teknik bagaimana pihaknya melakukan penjaringan, tidak hanya dari aspek kompetensi, tapi juga dari aspek kematangan dan kesiapan seseorang secara mental, serta kemampuan beradaptasi dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebuah organisasi pada Kementerian PANRB.

 


Berdasarkan Kebutuhan

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Computer Assisted Test (CAT) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenkumham di Gedung Kepegawaian Negara, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Pelaksanaan SKB CPNS yang diikuti 829 peserta tersebut menerapkan protokol kesehatan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Tahap psikotes akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan di masing-masing unit kerja yang membuka formasi.

Selain psikotes, Rini juga menyampaikan pentingnya penguasaan bahasa asing salah satunya bahasa Inggris bagi CPNS.

Bahasa Inggris menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki PNS, karena Indonesia memiliki hubungan dengan negara lain yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah.

"Kemampuan bahasa Inggris bagi CPNS itu menjadi suatu keharusan, dan menjadi salah satu persiapan birokrasi kita untuk tinggal landas menjadi world class bureaucracy," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya