Liputan6.com, Los Angeles - Lewat The Breaking Dawn Part II yang tayang pada 16 november 2012 lalu, film drama remaja bertema Twilight akhirnya berhenti menggigiti hati para remaja wanita.
Meski sebagian besar orang menangisi kepergiannya, ternyata tak sedikit juga yang mensyukuri dan menganggap hal ini sebagai sesuatu yang positif. Penasaran? Berikut kami berikan dua alasannya:
1. Vampire bisa seram lagi
Vampire adalah satu dari banyak karakter mengerikan asal Eropa yang telah terlanjur melegenda. Tak hanya menggemparkan di kota asalnya, mahluk penghisap darah tersebut juga punya banyak hal yang bisa membuat orang bergidik ketakutan ketika membayangkannya.
Tapi, apa jadinya jika mahluk bertaring tersebut tiba-tiba menjadi identik dengan tokoh pria posesif dengan rasa cinta yang berlebihan. Alih-alih seram, Bentuknya yang tampan serta kulitnya yang berkilauan di bawah matahari sukses menghancurkan hati para penggemar film horor di seluruh dunia.
"Harusnya vampire itu kejam, keluar saat malam dan memangsa korbannya yang tengah lengah. Dia juga terbakar jika mengenai matahari," ucap seorang fans vampire saat ditanya mengenai kekecewaannya akan Twilight.
Advertisement
2. Tak akan ada lagi Team Edward ataupun Team Jacob
Menjadi fan sebuah film sebenarnya merupakan hal yang sah-sah saja. Namun tatkala hal itu berkembang menjadi sesuatu yang fanatik, ada sebuah kemungkinan dimana perasaan tersebut akan menjadi sesuatu yang menggelikan.
Nah, jika anda sempat melihat euforia yang ada sejak penayangan perdana franchise karya Stephanie Meyer tersebut, terdapat banyak sekali penggemar yang tiba-tiba membuat kubu sendiri dari kedua tokoh utamanya.
Saking setianya, mereka kerap terlibat perang mulut di jejaring sosial. Dengan sekuat tenaga, masing-masing kubu meributkan siapa yang lebih pantas mendampingi sang karakter wanita, Bella Swan. Aneh bukan?
Jadi, bagaimana dengan Anda? memilih menangisi, atau mensyukuri?