Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan mengungkapkan spesies ichthyosaurus, atau reptil laut dengan gigi tajam ditemukan di Kolombia sebenarnya adalah Kyhytysuka sachicarum. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Systematic Palaeontology, sebagian tengkorak ichthyosaurus, tampak seperti ikan todak ditemukan di Loma Pedro Luis, Villa de Leyva, di Boyacá, Kolombia pada 1970-an.
Dilansir CNN, Jumat (3/12/2021), pada saat itu, fosil tersebut diberi label sebagai spesies berbeda yang disebut Platypterygius sachicarum, namun ternyata salah. Dirley Cortés, seorang kandidat doktoral di Museum Redpath di Universitas McGill di Montreal, menganalisis ulang fosil tersebut dan menemukan bahwa itu telah salah dikategorikan.
Baca Juga
Advertisement
Tengkorak sepanjang satu meter itu berasal dari 130 juta hingga 115 juta tahun, selama periode Kapur, menurut Cortés. Kerangka ini datang setelah peristiwa kepunahan global pada akhir periode Jurassic, tambahnya.
Menurut Cortés, Kolombia memang menjadi tempat keanekaragaman hayati kuno, sehingga fosil seperti reptil laut yang baru diidentifikasi ini bertindak sebagai potongan teka-teki untuk memahami evolusi ekosistem laut. Setelah penemuan ini, Cortés mengatakan dia mengalihkan perhatiannya untuk menganalisis fosil di Centro de Investigaciones Paleontológicas dari Villa de Leyva, Kolombia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukan Fosil Ichthyosaurus
Fosil Ichthyosaurus memiliki gigi kecil berukuran sama yang sempurna untuk memakan mangsa kecil. Sedangkan gigi pada spesimen tengkorak yang ditemukan, telah memodifikasi ukuran dan jarak giginya untuk menangkap mangsa yang lebih besar, kata Cortés.
Gigi akan memudahkan predator yang cukup besar untuk menangkap, menusuk dan menghancurkan mangsa besar. Beberapa makanannya mungkin termasuk reptil laut dan ikan besar lainnya, tambahnya.
Makhluk karnivora itu memiliki moncong yang memanjang dan panjangnya sekitar 4 hingga 5 meter. Hewan itu bisa membuka rahangnya sekitar 70 hingga 75 derajat, membuatnya lebih mudah untuk memakan hewan yang lebih besar.
Spesies itu diberi label Kyhytysuka sachicarum, yang berarti "yang memotong dengan sesuatu yang tajam dari Sáchica" dalam bahasa kuno suku Muisca di Kolombia. Sáchica adalah sebuah kota dekat Villa de Leyva, di mana sebagian tengkorak ditemukan.
Penulis: Vania Dinda Marella
Advertisement