Liputan6.com, Jakarta Cinta dan kasih sayang seorang ibu memang tidak mengenal batas, bahkan sampai saat-saat terakhir dalam hidupnya. Baru-baru ini, akun Twitter yang bernama TikTok Berguna membagikan gambar sebuah surat anonim yang diyakini sebagai surat terakhir seorang ibu sebelum kematiannya.
Surat dengan tulisan tangan itu dimulai dengan seorang ibu yang meminta bantuan dokter untuk mengkafaninya jika dirinya meninggal. Yakin bahwa takdirnya sudah dekat, ia pun meminta tolong kepada pihak rumah sakit agar jenazahnya nanti dikafani di rumah sakit.
Advertisement
Dalam suratnya, ia menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki keluarga, kecuali seorang anak laki-laki yang cacat (OKU) dan bisu (tunawicara). Oleh karena itu, wanita tersebut meminta tolong untuk mengabarkan pula kepada sang anak bahwa dirinya telah meninggal dunia.
"Namanya Imran. Tolong tunjukkan wajahku padanya dan katakan padanya bahwa ibunya sudah meninggal," sepenggal kalimat yang ditulis dalam surat tersebut, seperti yang dilansir Liputan6.com dari World of Buzz pada Jumat (3/12/2021).
Minta tolong pihak rumah sakit
Dalam lanjutan suratnya, ibu tersebut juga memberitahukan kepada pihak rumah sakit agar ketika dikafani, wajahnya untuk jangan ditutup dan tunjukkan kepada anaknya. Agar sang anak tahu dan mengerti bahwa ibunya itu telah meninggal.
"Lepas kafan muka saya, jangan tutup, tunjuk kepada anak saya dan beri tahu kepadanya," sambungnya.
Ia kemudian melanjutkan surat itu dengan memberikan daftar nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Surat terakhir yang ditulis ibu tersebut membuat pembaca di media sosial ikut merasa terenyuh. Namun, baik lokasi maupun identitas ibu tersebut belum diketahui ataupun diungkapkan.
Advertisement
Komentar Warganet
Unggahan tersebut beredar luas di media sosial dan warganet mengungkapkan kesedihannya melihat kata-kata terakhir dari sang ibu. Tak sedikit yang memberikan pujian kepada ibu tersebut karena di akhir hayatnya masih memikirkan anak semata wayangnya itu.
"Cinta seorang ibu. Masih memikirkan seorang putra bahkan ketika kematian sudah dekat."
"Ketakutan dan kekhawatiran seorang ibu terutama dengan disabilitas yang ditinggalkan. Mudah-mudahan, ada orang lain yang mencintai dan merawat putranya setelah ini seperti yang dilakukan ibunya."
Beberapa komentar bahkan ada yang menawarkan untuk membantu anak cacat yang kesepian tersebut.