Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU menang dramatis 3-2 saat bertemu Arsenal di Stadion Old Trafford pada lanjutan Liga Inggris, Jumat dini hari WIB (3/12/2021).
Cristiano Ronaldo jadi bintang lapangan dengan mencetak 2 gol pada laga itu. Hasil ini membawa MU naik ke posisi tujuh klasemen Liga Inggris dengan 21 poin. Sedangkan, Arsenal tetap di urutan lima dengan koleksi 23 angka.
Baca Juga
Advertisement
Pada laga tersebut, Ronaldo seperti memberikan pertunjukan untuk Ralf Rangnick yang berada di tribun. Pasalnya, sebelumnya ada kekhawatiran bintang Portugal itu, tidak akan cocok dengan gaya permainan Rangnick.
Emile Smith Rowe membuat Arsenal sebelum Bruno Fernandes menyamakan kedudukan jelang turun minum.
Ronaldo kemudian membuat MU unggul, sebelum Martin Odegaard dengan cepat membalas untuk menyamakan kedudukan sekali lagi.
Rangnick memang tidak akan berada di ruang istirahat MU sampai akhir pekan melawan Crystal Palace, tapi Ronaldo tentu memberinya beberapa pertimbangan menjelang pertandingan pertamanya sebagai pelatih.
Tak Cocok
Tapi, Ronaldo sekali lagi tampil jadi penentu kemenangan yang dihasilkan dari titik penalti setelah Odegaard melanggar Fred di area penalti.
Sebelumnya, ada kekhawatiran bahwa Ronaldo tidak akan memiliki masa depan di bawah asuhan Rangnick karena dia tidak akan cocok dengan gaya sepak bola menekan pemain Jerman itu.
Advertisement
800 Gol
Tapi, Ronaldo memberikan tanggapan tegas terhadap klaim tersebut dengan sekali lagi menunjukkan betapa dia sangat diperlukan untuk MU.
Dia mencetak dua gol lagi, dan menjadi pemain pertama yang mencapai 800 gol dalam kariernya.
Kompromi
Ronaldo mungkin harus bertemu dengan Ragnick. Namun, pada pertandingan itu menunjukkan bahwa bos MU juga perlu mengkompromikan metodenya untuk salah satu pemain terhebat sepanjang masa.
Sebelumnya, menurut legenda Arsenal, Thierry Henry, entah bagaimana caranya keduanya harus bertemu dengan Rangnick dan mengutamakan kepentingan terbaik klub.
Advertisement
Diskusi
"Kita tidak boleh berbicara tentang pria itu, apa yang bisa dia capai, apa yang bisa dia lakukan, atau apa yang dia capai dan apa yang masih bisa dia lakukan."
"Sekarang, ini akan menjadi diskusi antara Rangnick dan dia karena kita semua tahu itu bagian dari permainan yang paling dia kurang dan itu adalah bagian dari permainan yang paling disukai Rangnick - pressing dan counter-pressing," kata Henry.