Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau langusng Gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta Selatan usai kebakaran pada Kamis 2 Desember 2021.
Kedatangan Riza disambut pejabat Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dan sejumlah pengelola Gedung Cyber 1.
Baca Juga
Advertisement
Dalam tinjauannya tersebut, Riza memastikan data-data milik pemerintah yang tersimpan di Gedung Cyber 1 tetap aman.
"Alhamdulillah di lantai 2 ini tidak ada data-data pemerintah. Memang di gedung ini ada tapi Alhamdulillah tidak terbakar. Data-data pemerintah sejauh ini aman, tapi InsyaAllah sudah ada yang mencover ya," ujar Riza di lokasi, Kamis 2 Desember 2021.
Akibat kebakaran tersebut, dua orang meninggal dunia dan satu orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Riza menyebut, salah satu korban meninggal adalah teknisi. Kebetulan sedang berkunjung di Gedung Cyber 1.
"Yang kami dengar dari pihak pengelola, itu tamu yang berkunjung ke sini. Sementara itu ya (teknisi) ya kan di sini server kan banyak sekali teknis-teknis, ahli-ahli IT di sini," kata dia.
Berikut 5 hal yang disampaikan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau langsung kebakaran di Gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta Selatan dihimpun Liputan6.com:
1. Pastikan Data Pemerintah Aman
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastiakan data-data milik pemerinta yang tersimpan di Gedung Cyber 1 dipastikan aman.
"Alhamdulillah di lantai 2 ini tidak ada data-data pemerintah. Memang di gedung ini ada tapi Alhamdulillah tidak terbakar. Data-data pemerintah sejauh ini aman, tapi InsyaAllah sudah ada yang mencover ya," ujar Riza di lokasi, Kamis 2 Desember 2021.
Riza Patria menyampaikan pernyataan itu usai bertandang ke Gedung Cyber 1 di Kuningan Jaksel, Kamis malam 2 Desember 2021. Kunjungan dilakukan untuk memantau dampak akibat kebakaran yang terjadi pada siang harinya.
Advertisement
2. Sebut Ada Asap Luar Biasa
Riza tak menempis Gedung Cyber 1 menyimpan banyak server dan data data penting di dalam server tersebut.
Selain data-data pemerintah, menurut dia, juga ada data-data milik perusahaan swasta.
"Tapi Alhamdulillah di sini lantai dua saja dari 11 lantai, hanya lantai dua yang terbakar. Memang tidak ada api yang luar biasa tapi asapnya yang luar biasa," terang Riza.
3. Jelaskan Penyebab Korban Meninggal karena Hirup Asap
Dua orang meninggal dunia dan satu orang harus menjalani perawatan di rumah sakit pasca kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta Selatan.
Riza menyebut, salah satu korban meninggal adalah teknisi. Kebetulan sedang berkunjung di Gedung Cyber 1.
"Yang kami dengar dari pihak pengelola, itu tamu yang berkunjung ke sini. Sementara itu ya (teknisi) ya kan di sini server kan banyak sekali teknis-teknis, ahli-ahli IT di sini," kata dia.
Riza mengatakan, kedua korban saat itu terjebak di lantai dua. Riza menduga kedua korban terlalu lama menghirup asap. Akibatnya, korban pun meninggal dunia.
Sebab, berdasarkan informasi yang diterima api berkobar tidak terlalu besar. Hanya, asapnya yang begitu banyak.
"Orang meninggal bukan karena kebakaran tapi karena tidak kuat akibaf asap yang luar biasa. Sehingga menimbulkan korban jiwa dua orang," ucap dia.
Advertisement
4. Sampaikan Bela Sungkawa
Dalam kesempatan itu, Riza menyampaikan ungkapan belasungkawa atas persitiwa kebakaran yang menelan dua korban jiwa.
Dia berdoa semoga kedua korban mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Kami turut berdukacita, semoga husnul khotimah," terang dia.
5. Janji Evaluasi, Tegaskan Ke Depan Akan Wajibkan Gedung Punya Pemecah Kaca
Riza mengaku akan mengevaluasi peristiwa kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Ya ini akan jadi pelajaran, kita akan teliti apa yang jadi penyebab semoga ke depan," ucap dia.
Riza menerangkan, tak dipungkiri gedung di Jakarta banyak sekali gedung tertutup tanpa jendela. Riza menyebut, hal ini juga menjadi perhatian ke depan.
"Kita akan evaluasi bagaimana menyikapinya," ujar dia.
Riza menerangkan, pihaknya berjanji menjadikan kebakaran di Gedung Cyber 1 sebagai pembelajaran. Riza menyebut, yang perlu diperhatikan dalam pencegahan.
"Apakah nanti kalau tertutup kaca semua harus ada semacam pemecah kaca, kampak sehingga kalau terjadi kebakaran seperti ini, kacanya saja dipecahkan, dan harus ada alat pemecah kaca itu," tegas dia.
(Yunita Wisikaningsih)
Advertisement