4 Tanggapan Wagub DKI Jakarta Terkait Dicoretnya Anggaran Pembuatan Sumur Resapan

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria soal dicoretnya anggaran program penanganan banjir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Des 2021, 17:52 WIB
Pekerja saat membuat lubang untuk sumur rasapan di Jalan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (15/10/2021). Pemda DKI Jakarta menargetkan pembuatan 22.292 titik sumur resapan atau drainase vertikal sebelum memasuki puncak musim penghujan pada awal Januari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria soal dicoretnya anggaran program penanganan banjir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022.

Riza menegaskan, pengendalian banjir di Ibu Kota terbagi menjadi sejumlah langkah. Dirinya juga tidak ambil pusing dengan penghapusan anggaran pembangunan sumur resapan pada RAPBD 2022.

"Program pengendalian banjir macam-macam, tidak hanya sumur resapan, ya. Ada program pengerukan, pembuatan waduk, embung, situ, pengadaan pompa mobile, statis, polder, tanggul, jadi banyak sekali," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 1 Desember 2021.

Meski begitu, Riza menargetkan membangun 26.932 titik sumur resapan di wilayah Ibu Kota hingga akhir Desember 2021. Menurut dia, saat ini pihaknya akan terus mengejar target yang ditentukan.

"Jadi sumur resapan itu yang sudah terpasang itu 19.042 titik dan terus diproses untuk mencapai 26.932 titik sampai akhir Desember. Nah, ini yang sedang kami upayakan," kata Riza, Kamis 2 Desember 2021.

Berikut 4 tanggapan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria soal dicoretnya anggaran program penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022 dihimpun Liputan6.com:

 


1. Sebut Pengendalian Banjir Tak Hanya Sumur Resapan

Suasana pengerjaan sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Sumur resapan atau drainase vertikal tersebut diharapkan dapat mengurangi titik-titik rawan banjir di Ibu Kota. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pengendalian banjir di Ibu Kota terbagi menjadi sejumlah langkah. Riza pun mengaku tidak ambil pusing dengan penghapusan anggaran pembangunan sumur resapan pada RAPBD 2022.

"Program pengendalian banjir macam-macam, tidak hanya sumur resapan, ya. Ada program pengerukan, pembuatan waduk, embung, situ, pengadaan pompa mobile, statis, polder, tanggul, jadi banyak sekali," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 1 Desember 2021.

Politikus Gerindra itu menyatakan pihaknya akan mengerjakan sesuai dengan anggaran yang telah disepakati dengan anggota dewan.

"Silakan saja, saya kira teman-teman sudah koordinasi dengan teman-teman di DPRD, dari dinas mana program yang jadi prioritas, disepakati bersama," terang Riza.

 


2. Selesaikan Target 26.932 Sumur Resapan Terpasang hingga Akhir 2021

Pekerja sedang menyelesaikan pengerjaan sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Sumur resapan atau drainase vertikal tersebut diharapkan dapat mengurangi titik-titik rawan banjir di Ibu Kota. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kemudian, Riza menargetkan membangun 26.932 titik sumur resapan di wilayah Ibu Kota hingga akhir Desember 2021. Menurut dia, saat ini pihaknya akan terus mengejar target yang ditentukan.

"Jadi sumur resapan itu yang sudah terpasang itu 19.042 titik dan terus diproses untuk mencapai 26.932 titik sampai akhir Desember. Nah, ini yang sedang kami upayakan," kata Riza, Kamis 2 Desember 2021.

Dia menjelaskan, pengerjaan tersebut sudah berdasarkan anggaran yang ada. Dalam pengerjaannya sudah ditenderkan menggunakan e-katalog.

Riza juga menyatakan untuk pencapaian target tersebut menjadi tanggung jawab dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.

"Sudah ditenderkan pakai e-katalog kan tinggal proses pelaksanaan, tinggal tunggu sampai selesai," ucapnya.

 


3. Beberkan Anggaran Satu Pembuatan Sumur Resapan di Jakarta

Pekerja sedang menyelesaikan pengerjaan sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mempercepat pembangunan sumur resapan yang ditargetkan terbangun di 22.292 titik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Riza menyatakan anggaran untuk setiap pembuatan sumur resapan di ibu kota berbeda-beda. Dia menilai, hal tersebut tergantung pada jenis sumur resapannya.

"(Anggaran) Drainase vertikal bisa berbeda tergantung pada jenis. Ada tipe buis beton dan tipe modular," kata Riza.

Riza menyatakan untuk jenis buis beton harga berkisar di Rp 13,2 juta, tipe buis beton berlubang heavy duty dengan menggunakan beton Adhimix. Sedangkan untuk tipe modular harga berkisar di Rp 7,3 juta per meter kubik.

Lanjut dia, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta lebih banyak menggunakan sumur resapan tipe buis beton. Hingga saat ini kata Riza, sumur resapan tipe buis beton sudah dibangun di 19.042 titik dengan kapasitas penyerapan air sebesar 37.369 meter kubik.

"Jumlah tersebut akan terus bertambah karena diharapkan target akhir dibangun di 26.932 titik atau 53.050 meter kubik," ucapnya.

Sementara itu, untuk tipe modular totalnya 8.536 meter kubik dengan target akhir nanti 18.224 meter kubik. Selain itu, politikus Partai Gerindra itu juga menyatakan pihaknya akan terus mengejar target yang sudah ditetapkan.

"Diselesaikan yang sudah berkontrak semua, mengejar target penyelesaian pekerjaan di akhir tahun karena ini adalah proyek single year," papar dia.

 


4. Segera Perbaiki Jalanan Rusak Akibat Sumur Resapan

Pekerja sedang menyelesaikan pengerjaan sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mempercepat pembangunan sumur resapan yang ditargetkan terbangun di 22.292 titik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Riza pun menegaskan pihaknya akan memperbaiki sejumlah jalan yang rusak akibat pembangunan sumur resapan.

"Kami sudah cek, yang rusak itu selalu harus langsung segera diperbaiki," papar dia.

Menurut dia, pembangunan sumur resapan merupakan tanggung jawab dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI yang dikerjakan oleh pihak kontraktor.

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan pembangunan sumur resapan harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ada. Riza juga menyebut ada target pembangunan sumur resapan selesai pada akhir Desember 2021.

"Ada yang tutupnya ambles, tutupnya masih sementara bukan permanen segera akan ditutup dengan yang permanen yang lebih kuat," jelas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya