Liputan6.com, Jakarta Perusahaan dagang elektronik atau toko daring Tokopedia meluncurkan fitur voice over bagi pengguna penyandang disabilitas netra atau tunanetra.
Menurut engineering manager Tokopedia Ferico Samuel, dibuatnya fitur ini berawal dari rasa penasaran terkait bagaimana cara penyandang disabilitas netra menggunakan ponsel. Dari pertanyaan tersebut, mulailah Ferico dan timnya melakukan riset dan mencari tahu dari berbagai sumber.
Selama ini, ia melihat bahwa pemerintah sudah memberikan beberapa aksesibilitas seperti bagian timbul pada uang dan guiding block di trotoar.
Baca Juga
Advertisement
“Kenapa kita enggak melakukan hal yang sama melalui teknologi? Kenapa kita enggak membuat platform kita lebih inklusif, ramah, dan nyaman digunakan oleh semua pengguna?”
Dari pertanyaan tersebut, ia dan tim membaca berbagai ulasan dari para pengguna terutama pengguna dengan disabilitas. Bahkan, ia dan tim juga mencoba menutup mata ketika menggunakan aplikasi tersebut untuk mengetahui pengalaman seperti apa yang didapatkan.
Dari berbagai hal tersebut, dibuatlah fitur voice over di Tokopedia untuk mempermudah pengguna dengan disabilitas netra.
Liputan6 Update: New Zealand Terapkan Sign Language Sejak Dini
Tanggapan Pengguna
Peluncuran fitur ini mendapat tanggapan baik dari pengguna penyandang disabilitas netra. Salah satunya Maria Handono seorang dosen dengan disabilitas netra.
Ia menggunakan aplikasi ini sejak 2018, kala itu hal yang dirasakan adalah tidak leluasa karena baru pertama kali menggunakan dan pada dasarnya ada beberapa tombol yang kurang akses.
“Saat itu memang agak kesulitan, tapi karena saya butuh dan merasa cukup terbantu jadi saya tetap pakai. Yang saya senang, ternyata aplikasinya terus diperbaiki, sampai saat ini saya puas karena sebagian besar yang non tunanetra bisa lakukan kami juga bisa lakukan dengan voice over.”
Advertisement
Menjadi Lebih Mudah
Dengan adanya fitur voice over, Maria mengaku pengalaman belanjanya menjadi lebih mudah. Tak hanya belanja, membayar tagihan pun menjadi lebih aksesibel, katanya.
“Apalagi di masa pandemi seperti ini kita susah keluar rumah, dengan belanja dari aplikasi yang aksesibel itu sangat membantu.”
Sebelum ada pandemi pun, lanjutnya, bagi penyandang disabilitas netra belanja di toko fisik bukan hal yang mudah pula. Ada kesulitan tersendiri bagi tunanetra untuk mencari produk tertentu di antara banyaknya barang yang dipajang di rak.
“Kalau kesulitan, kami perlu cari karyawannya, tapi mencari karyawannya pun kadang tidak mudah. Susah juga membedakan antara karyawan dengan pembeli lain misalnya jika di mal. Tapi dengan adanya aplikasi yang akses, semua bisa dilakukan secara mandiri,” tutup Maria.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement