Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, kompetisi usia dini International Youth Championship 2021 dan soft launching Jakarta Internasional Stadium (JIS) ditangguhkan sementara.
Anies mengatakan, berdasarkan kebijakan pemerintah pusat bahwa kegiatan olahraga dan kebudayaan yang melibatkan orang asing dan berpotensi melibatkan orang banyak tidak diperbolehkan sementara.
Baca Juga
Advertisement
"Kami menyampaikan kepada Pancoran soccer field untuk menangguhkan rangkaian pelaksanaan turnamen IYC 2021 yang sedianya diselenggarakan pada 4-11 Desember 2021. Termasuk di dalamnya adalah penangguhan soft launching JIS sampai dengan situasi pandemi dan penyebaran virus varian omicron lebih terkendali dan lebih dapat diprediksi," kata Anies dalam konferensi pers, Jumat (3/12/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengapresiasi langkah pemerintah pusat untuk memperketat dan membatasi kegiatan dengan peserta dari luar negeri. Sebab kata dia, pencegahan lebih baik untuk kebocoran Covid-19 varian omicron.
"Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan IYC 2021 dan juga terlibat dalam pelaksanaan soft launching JIS. Termasuk juga masyarakat. Jakarta, dan Indonesia. Agar situasi lebih dapat dikendalikan yang bersifat masif," papar dia.
Akan Dilaksanakan Ketika Kondisi Terkendali
Anies juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkoordinasi untuk penyelenggaraan acara meskipun akhirnya ditunda.
"Insyaallah hari ini ditunda, mengikuti arahan yang diberikan (pemerintah pusat). Tapi Insyaallah kita akan tetap bisa laksanakan ketika kondisi terkendali," jelas Anies.
Advertisement
Rencana digelar pada 4-11 Desember
Sebelumnya, IYC 2021 direncanakan digelar di Bali (Stadion Kapten I Wayan Dipta) dan Jakarta (Jakarta International Stadium) pada 4-11 Desember 2021. Ada empat tim yang berpartisipasi pada ajang ini, yakni Indonesia All Star, Barcelona U-18, Real Madrid U-18, dan Atletico Madrid U-18.
Event ini pun digelar dengan tujuan bisa lebih menyosialisasikan bahwa pariwisata Indonesia sudah aman untuk didatangi. Terlebih, Bali merupakan salah satu ikon pariwisata Indonesia.
