Misteri Keberadaan Sopir yang Terseret Banjir Lahar Dingin Merapi di Sungai Bebeng

Truk akan memuat pasir, kemudian datang banjir lahar Gunung Merapi yang cepat sehingga sopir tidak sempat menyelamatkan diri

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2021, 16:00 WIB
Truk milik penambang pasir tertimbun abu vulkanik setelah hujan deras mengguyur lereng Gunung Merapi di Magelang, 2 Desember 2021. Sejumlah truk tambang tertimbun lahar dingin Gunung Merapi. (AGUNG SUPRIYANTO/AFP)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sopir truk yang diduga terseret banjir lahar Gunung Merapi di Sungai Bebeng, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga Kamis belum ditemukan, kata Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun.

Banjir lahar di Sungai Bebeng pada Rabu (1/12) mengakibatkan satu unit truk dan pengemudinya Hendri Susanto diduga hanyut.

"Hingga sore ini belum ditemukan," katanya, dikutip Antara.

Saat kejadian pengemudi bermaksud untuk memuat material pasir di Sungai Bebeng, tiba-tiba terjadi banjir lahar sehingga truk hanyut terbawa arus air, sedangkan pengemudi bermaksud menyelamatkan diri, namun diduga ikut hanyut, katanya.

Ia menuturkan sejak Kamis pagi hingga sore hari dilakukan pencarian, tetapi sopir truk yang berasal dari Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang itu belum ditemukan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Truk Hancur

Pencarian melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas, relawan peduli Merapi, dan instansi lainnya, bahkan dalam pencarian melibatkan anjing pelacak.

"Akibat derasnya arus banjir mampu menghancurkan kendaraan truk. Saat ini yang baru ditemukan adalah serpihan mesin, ban, dan aki truk tersebut. Untuk bak kayunya sudah menjadi serpihan-serpihan," katanya.

Berdasarkan keterangan saksi, katanya, truk akan memuat pasir, kemudian datang banjir lahar yang cepat sehingga sopir tidak sempat menyelamatkan diri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya