Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyoroti kecelakaan bus Transjakarta yang kerap terjadi. Dia meminta Pemprov DKI Jakarta betul-betul memeriksa kelayakan bus Transjakarta.
Dia bahkan mendesak Pemprov DKI Jakarta mengganti direksi Transjakarta bila ditemukan banyak armada bus milik BUMD itu yang bermasalah.
Advertisement
"Sebaiknya dicek, apakah yang bermasalah itu bus milik siapa saja. Sebaiknya diputuskan kontrak apabila tidak memenuhi standar. Bila itu bus milik DKI, maka direksi TJ diganti saja," kata Gilbert kepada Liputan6.com, Jumat (3/12/2021).
Pasalnya jika bus yang mengalami kecelakaan milik Transjakarta, hal itu mengindikasikan pengelolanya selama ini tidak becus. Padahal menurut dia, dalam dunia transportasi pertimbangan utama adalah keselamatan.
"Di mana-mana faktor terpenting transportasi darat, laut, dan udara adalah keselamatan paling utama," tegas politikus PDIP itu.
Transjakarta Hentikan Operasi Operator Bus yang Kecelakaan
PT Transportasi Jakarta akan melakukan audit pascakecelakaan bus Transjakarta yang kembali terulang.
Bus Transjakarta mengalami kecelakaan di koridor 1 Blok M - Kota dekat Halte Bundaran Senayan pada Jumat (3/12/2021). Bus juga mengalami kecelakaan yaitu menabrak pos polisi di Jakarta Timur pada Kamis 2 Desember 2021
"Merespons hal tersebut PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah menghentikan operasi sementara dari armada operator yang mengalami kecelakaan tersebut, sampai evaluasi mendapat hasil. Selain itu, PT Transportasi Jakarta akan melakukan audit keselamatan operasi bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Angelina Betris dalam keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).
Dia menjelaskan, audit yang dilakukan yaitu aspek pramudi yang bertugas, jalan dan armada yang dioperasikan. Nantinya hasil audit akan dijadikan acuan dalam perbaikan prosedur keselamatan pelanggan di internal Transjakarta dan di mitra operator.
Betris berharap, kecelakaan tidak akan kembali terulang di kemudian hari dan menjadi bentuk evaluasi.
"Tidak hanya bagi Transjakarta tapi juga pihak mitra operator. Ke depan Transjakarta akan terus melayani masyarakat dengan rasa aman dan nyaman," ucap Betris.
Advertisement