Gunung Semeru Meletus, Balai Besar TNBTS Peringatkan Tempat yang Mesti Diwaspadai

Peningkatan aktivitas Gunung Semeru terjadi pada Sabtu sore (4/12/2021).

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2021, 18:35 WIB
Gunung Semeru menjulang di atas desa Lumajang, Jawa Timur, setelah meletus sehari sebelumnya, Minggu (17/1/2021). Gunung Semeru kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1). (Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) meminta masyarakat waspada usai adanya peningkatan aktivitas pada Gunung Semeru, Sabtu sore (4/12/2021). Erupsi Gunung Semeru tercatat membuat puluhan warga di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, mengungsi.

Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Kehumasan Balai Besar TNBTS, Sarif Hidayat, mengatakan, berdasarkan laporan sementara, ada awan panas guguran yang meluncur dari gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, mengutip Antara, Sabtu (4/12/2021).

"Ada awan panas guguran dan masyarakat yang ada di bawah (Gunung Semeru) diminta waspada," kata Sarif.

Ia menambahkan, masyarakat, khususnya yang berada di wilayah berdekatan dengan aliran sungai, diminta hati-hati dan waspada. Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi dan mengeluarkan asap pekat berwarna abu-abu.

Gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas yang disertai awan panas guguran dan hujan abu vulkanik sekitar pukul 15.00 WIB.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pukul 15.20 WIB.

Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat terjadi mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mitigasi Gunung Meletus

Banner Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Dok. AP Photo)

Kemudian pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga gelap akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur 500 sampai 800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Mengutip laman BPNP, dalam menghadapi letusan gunung api, ada langkah-langkah mitigasi yang perlu diketahui dan dilakukan masyarakat di lokasi sekitar gunung. 

Selama Letusan Terjadi

1. Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan. Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai.

2. Hindari tempat terbuka. Lindungi diri dari abu letusan gunung api.

3. Jangan memakai lensa kontak.

4. Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung.

5. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.

 


Setelah Letusan Terjadi

Gunung Semeru menjulang sehari setelah erupsi di atas desa Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (17/1/2021). Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) menegaskan status Semeru masih level II atau Waspada. (Juni Kriswanto / AFP)

1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.

2. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan, rem, perseneling hingga pengapian.

3. Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik, karena beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan.


Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru

Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya