Penerbangan Bandara Juanda Tidak Terganggu Dampak Erupsi Gunung Semeru

Sampai saat ini penerbangan masih normal.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Des 2021, 19:00 WIB
Gunung Semeru menjulang sehari setelah erupsi di atas desa Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (17/1/2021). Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) menegaskan status Semeru masih level II atau Waspada. (Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Humas PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Yuristo Adi Hanggono mengatakan, dampak erupsi Gunung Semeru tidak mempengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Juanda. 

"Sampai saat ini penerbangan dari dan menuju Bandara Juanda masih normal,” ujarnya dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Sabtu (4/12/2021) petang.

Sementara itu, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatim, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jatim Teguh Tri Susanto mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan adanya gangguan penerbangan akibat erupsi Gunung Semeru

"Pergerakan debu mengarah ke barat-barat daya. Kami juga masih menunggu informasi dari Airnav maupun Airlines,” ucapnya. 

Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andian menceritakan, Gunung Semeru di Jawa Timur dilaporkan erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021. Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu erupsi sekira pukul 15.00 WIB. Letusan erupsi Semeru ini diawali dengan laharan guguran awan panas. 

"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran tanggal 4 Desember 2021. Diawali dengan laharan, tercatat di seismogram amplitudo maksimum 25 milimeter durasi masih berlangsung," katanya. 

Andiani mengatakan, saat kejadian secara visual di sekitaran Curah Kobokan, Lumajang gelap tertutup kabut. Awan panas guguran Gunung Semeru mengarah ke sungai Kobokan.  

Andini melanjutkan, warga yang berada di sekitar aliran guguran awan panas diminta untuk segera mengevakuasi diri. Meski demikian, status Semeru disebut masih berada di level 2 atau waspada.

"Pada saat kejadian awal, visual gunung tertutup kabut. Awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan (Curah Kobokan)," ucapnya. 

"Status Semeru masih level 2 waspada sejak 12 Mei 2012. Jarak luncur guguran awan panas dari puncak Mahameru hingga ke lereng gunung sekira 11 kilometer," ujarnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya