Dirumahkan Saat Pandemi, Pramugara di Yogyakarta Banting Setir Jadi Influencer

Menjadi pramugara adalah profesi idaman Daniel Cahya Saputra. Laki-laki yang berdomisili di Yogyakarta ini pun berhasil mencapai mimpinya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Apr 2022, 19:45 WIB
Daniel Cahya Saputra, influencer dan selebgram dari Yogyakarta

Liputan6.com, Yogyakarta- Menjadi pramugara adalah profesi idaman Daniel Cahya Saputra. Laki-laki yang berdomisili di Yogyakarta ini pun berhasil mencapai mimpinya. Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat mimpinya sebagai pramugara terhenti.

Ia dirumahkan saat bekerja di salah satu maskapai penerbangan swasta di Indonesia. Dari kejadian ini, ia sadar tidak mungkin berdiam diri.

“Saya jadi tulang punggung keluarga, jadi harus bekerja lebih keras lagi,” ujar laki-laki kelahiran Bantul, 21 Oktober 1994 ini.

Ia yang melek media sosial pun mulai berpikir untuk memanfaatkan akun Instagram pribadinya @dj.danielsaputra21. Daniel memiliki puluhan ribu pengikut akun Instagramnya dan ia pun mulai mengukuhkan posisinya sebagai influencer dan selebgram Yogyakarta.

Ia mempromosikan banyak produk UMKM dengan sistem endorsement. Ia juga tidak mematok harga khusus kepada UMKM yang mau memakai jasanya.

Selama menjadi influencer, Daniel mendapatkan banyak penghasilan melalui promosi produk-produk UMKM.  Tidak ada syarat khusus untuk pelaku UMKM yang ingin menggunakan jasanya, sebab yang terpenting produk tersebut harus sudah jelas legalitasnya.

"Saya bukan marketing yang harus bertugas menjual produk yang saya tawarkan, tetapi saya sebagai seorang Influencer harus bisa membuat publik percaya dengan produk yang saya publikasikan,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia berupaya mengemas konten-kontennya dengan kreatif supaya terlihat menarik, misal membuat video yang sedang viral di media sosial. Biasanya, ia mendapatkan ide dalam membuat konten dengan mencari reefrensi di sosial media dan dikembangkan dengan kreativitas sendiri agar menjadi konten yang luar biasa.

Selain di Instagram, dia juga melebarkan sayapnya di media sosial lainnya seperti Tiktok, YouTube, dan Facebook Fanspage.

Menurut Daniel, menjadi influencer itu tidak mudah. Artinya, bukan tentang berapa banyak followers atau pengikut yang dimiliki atau bukan tentang seberapa banyak likes yang ada di setiap unggahan.

“Starting from your own way to make others believe, menjadi influencer sejati adalah bagaimana kita dapat mengenalkan suatu produk tersebut untuk bisa diketahui, dilihat, dipahami, bahkan dipercaya oleh publik yang melihatnya,” kata Daniel di Yogyakarta.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya