Kemkominfo Gandeng LKB Sosialisasikan TV Digital dengan Komedi Betawi

Drama komedi Betawi ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi Kemkominfo terkait tv digital.

oleh Fadjriah Nurdiarsih diperbarui 05 Des 2021, 00:12 WIB
Drama komedi Betawi ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi Kemkominfo terkait tv digital.

Liputan6.com, Jakarta Pemandangan tidak biasa terlihat di kantor Lembaga Kebudayaan Betawi, Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta, Sabtu siang (4/12/2021). Keluarga sederhana, yang diperankan Mpok Tonah dan Bang Tani, nonton bareng televisi menikmati siaran pertandingan bulu tangkis yang sangat mereka suka.

Namun, pasangan suami istri ini ribut karena siaran televisi mereka penuh bintik seperti hujan, sementara televisi tetangga jernih gambarnya. Usut punya usut, siaran yang jelek itu karena memang pesawat televisi yang mereka miliki merupakan televisi jadul yang hanya bisa menangkap siaran analog.

Penggalan drama Komedi Betawi yang digelar di Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) ini ditampilkan oleh Sanggar Sinar Jaya, pimpinan Hj Tonah, artis Betawi yang top berkat sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Pentas seni selama satu jam yang didukung oleh LKB ini juga disiarkan langsung dan diakses melalui kanal Youtube Kemenkominfo dan Lembaga Kebudayaan Betawi.

Drama komedi Betawi ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) untuk menyebarluaskan informasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait peralihan siaran TV analog ke siaran digital.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sudah menetapkan tiga tahap dan jadwal penghentian siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO).

Untuk ASO tahap pertama sendiri akan dimulai pada 30 April 2022, dengan target pelaksanaan penghentian siaran paling lambat adalah 2 November 2022.


Penghentian TV Analog akan Dilakukan Bertahap

Geryantika menjelaskan migrasi siaran TV analog ke digital lewat komedi Betawi.

Geryantika Kurnia, Direktur Penyiaran PPI Kemkominfo, mengungkapkan ada tiga periode peralihan siaran TV digital, yakni bulan April, Agustus dan November 2022. Sehingga pada akhir tahun depan seluruh siaran televisi hampir pasti sudah digital semua.

Geryantika menyatakan ada banyak kelebihan siaran digital ini, di antaranya siaran yang diterima lebih jelas dan suaranya lebih bagus. Selain itu saluran TV yang diterima masyarakat juga menjadi lebih banyak. Sekarang ini sudah ada 637 saluran TV di Indonesia. Di Jakarta saja sudah ada 50 saluran TV digital.

Dalam sosialisasi “Sambut Siaran TV Digital dari DKI Jakarta dan sekitarnya” ini juga hadir Ketua KPID DKI Jakarta Kawiyan, Kabid KP Diskominfotik DKI Jakarta Nuruning Septarida dan Kepala Stasiun TVRI Jakarta Erwin Hendarwin.  Dijelaskan bahwa mulai 25 Agustus 2022 siaran TV analog di seluruh wilayah Jabodetabek akan dihentikan dan dialihkan ke siaran TV Digital.

“Bagi masyarakat yang belum memiliki TV digital tidak usah khawatir, karena siaran digital bisa ditangkap dengan menambahkan alat semacam dekoder. Alat tersebut harganya cukup terjangkau, sementara bagi keluarga miskin pemerintah akan memberi bantuan alat tersebut,” ujar Geryantika.

Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Provinsi DKI Jakarta, Kawiyan, menambahkan dengan teknologi siaran digital nantinya, akan lebih banyak kanal siaran televisi yang bisa dinikmati masyarakat. Namun Kawiyan berharap masyarakat tetap memperhatikan peruntukan siaran yang aman untuk usia anak yang bisa dilihat di pojok atas siaran TV. “Jangan lupa segera laporkan juga jika ada siaran televisi yang dianggap tidak cocok untuk ditayangkan ke komisi penyiaran,” ujar Kawiyan.

Di lain pihak, Kepala Stasiun TVRI Jakarta Erwin Hendarwin menyatakan, dengan siaran digital memungkinkan siaran budaya lokal lebih banyak lagi disebarluaskan kepada masyarakat, khususnya untuk budaya Betawi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya