Ibunda Novia Widyasari Minta Kasus Kematian Anaknya Tidak Dibesar-besarkan

Dia mengaku sudah berkali-kali mencegah Novia melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau mengakhiri hidupnya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Des 2021, 22:09 WIB
Ibunda Novia Widyasari Rahayu, Fauzun Safaroh (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mojokerto - Ibunda Novia Widyasari Rahayu (23), Fauzun Safaroh (50), memohon maaf atas berita yang beredar, serta atas kesalahan anaknya kepada semua orang yang mengenalnya.

"Saya mohon maaf bahwa ini kejadian di luar nalar dan kemampuan saya. Saya meminta agar kejadian ini tidak dibesar-besarkan, baik di Twitter atau apa pun," ujarnya, Sabtu (4/12/2021).

Dia mengungkapkan, Novia pada 29 Desember tahun lalu sudah pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan dinyatakan depresi atau stres.

"Anak saya di RSJ diberikan obat dan memang anaknya sudah tertekan berat," ucapnya.

Dia mengaku sudah berkali-kali mencegah Novia melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau mengakhiri hidupnya.

"Sampai akhirnya kemarin ditemukan di atas makam ayahnya, dia sampai meninggal dunia," ujarnya.

Dia mengatakan, di samping jasad Novia juga ditemukan cairan atau racun. "Memang saya tidak bersedia anak saya diautopsi karena ini musibah keluarga saya, dan saya tidak ingin membesarkan masalah ini. Saya hanya minta doanya supaya dosa anak saya diampuni," ucapnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pernyataan Kapolres

 

Sebelumnya, Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar membenarkan akan adanya penemuan jasad seorang perempuan bernama Novia Widyasari Rahayu (23) di makam ayahnya di Mojokerto, pada 2 Desember 2021, sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Perempuan tersebut diduga korban bunuh diri karena ditemukan sebuah botol cairan di dekat jasad korban.

"Benar telah ditemukan mayat perempuan di makam. Hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan satu botol cairan," ujarnya, Sabtu (4/12/2021).

Selain itu, pihaknya juga menemukan tiga butir potasium di tempat sampah, di sekitar rumah korban.

Apip membenarkan, korban yang ditemukan tewas tersebut mempunyai hubungan dengan anggota polisi yang berdinas di Pasuruan berinisial R.

"Dugaan asmara ini sedang kami kami dalami, kemungkinan memang ada hubungan. Tapi sejauh apa hubungan tersebut kami akan dalami," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya