Wabup Lumajang: 41 Orang Alami Luka Bakar Akibat Erupsi Semeru, 2 Ibu Hamil

Mereka mengalami luka bakar yang cukup parah usai terkena muntahan lahar panas Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).

oleh Lizsa EgehamYopi Makdori diperbarui 04 Des 2021, 22:54 WIB
Gunung Semeru. Foto: Dok. Tim Ekpedisi 7 Summits in 100 Days.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Amperawati Masdar menyampaikan korban luka bakar akibat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur mencapai 41 orang. Mereka mengalami luka bakar yang cukup parah usai terkena muntahan lahar panas Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).

"Yang luka-luka parah, luka bakar akibat lahar panas kurang lebih ada 41 (orang) yang dievakuasi di Puskesmas Penanggal," kata Indah dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Sabtu malam.

Adapun korban yang luka bakarnya sangat parah telah dirujuk ke RS Umum Dr Haryoto, RS Bhayangkara, dan RS Pasirian di Kabupaten Lumajang. Ada juga yang dibawa ke Puskesmas Candipuro.

"Di Puskesmas Candipuro 7 orang dirawat, di Puskesmas Penanggal tersisi kurang lebih 10 orang dan ada ibu hamil 2 orang. Yang satu 9 bulan, satu 8 bulan," ujarnya.

Sebelumnya, Indah juga melaporkan ada satu korban meninggal dunia di daerah sekitar Curah Kobokan Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Saat ini, korban sudah dievakuasi dengan mobil ambulans.

"Ada 1 orang yang meninggal dunia dari Curah Kobokan. Tadi sudah akan dibawa oleh mobil ambulans dan mudah-mudahan sudah terangkut," jelas Indah.

Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kesehatan emenkes, Eka Jusup Singka juga mengatakan sebagian korban mengalami luka bakar imbas erupsi Gunung Semeru.

"Korban dari lapangan terpantau bahwa sebagian adalah luka bakar sehingga dibawa ke puskesmas yang telah mempersiapkan segala pelayanan kesehatan yang diakibatkan oleh bencana Gunung Semeru ini," kata Eka dalam konferensi pers daring, Sabtu (4/12/2021).


Memperkuat Pelayanan Kesehatan

Eka melaporkan, timnya bersama BNPB malam ini segera bergerak ke lokasi bencana yang berada di Lumajang untuk menangani para korban. Sebagian tim juga sudah ada di Surabaya untuk berkoordinasi dengan kantor regional Pusat Krisis dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dengan membawa logistik.

"Alat medis seperti masker kemudian masker N95 sarung, tangan, salep luka bakar salep mata juga akan segera digerakkan pada hari ini juga malam ini ke lokasinya," tuturnya.

Kehadiran tim mereka di sana guna memperkuat pelayanan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan yang tengah merawat korban. Eka mengaku, pihaknya juga telah membawa tenda untuk mendirikan pelayanan kesehatan darurat di lapangan.

"Dan juga memperkuat pelayanan kesehatan di pengungsian-pengungsian," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya