Simak Hoaks Terkini Seputar Vaksin Covid-19

Informasi palsu seputar vaksin covid-19 ini disebarkan menggunakan berbagai platform berbentuk teks hingga video.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Informasi palsu seputar vaksin Covid-19 tak kunjung usai. Informasi palsu ini disebarkan menggunakan berbagai platform berbentuk teks hingga video. Salah satunya adalah klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania 70 persen warga menolak disuntik. 

Selain itu, terdapat pula lain yang menyatakan adanya penolakan FDA vaksin booster Pfizer hingga dampak vaksin Pfizer bagi kesehatan. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penjelasan selengkapnya:

1. Hoaks Video Penutupan Pusat Vaksin Rumania karena 70 Persen Warga Menolak Disuntik

Beredar di media sosial klaim hoaks berupa video yang menampilkan sejumlah titik cahaya di halaman sebuah bangunan. Video ini pada 1 Oktober 2021 menggunakan salah satu akun Facebook.

Dalam video tersebut juga disertakan narasi sebagai berikut:

"Luar biasa.!!!

Pemerintah Rumania menutup semua pusat vaksin.!

Karena 70% warganya tidak mau

mau menerima suntikan Pemaksaan terhadap Rakyat tidak berhasil. 

Rakyat menang.!"

Simak penelusurannya dalam artikel Liputan6.com di sini...

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Selanjutnya

2. Hoaks FDA Menolak Suntikan Booster Vaksin Pfizer

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim yang tersebar di media sosial tentang bahaya vaksin Pfizer dapat mengakibatkan infeksi jantung. Dalam postingan tersebut juga menyatakan bahwa pihak FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menolak suntikan vaksin booster jenis Pfizer. 

Salah satu yang mempostingnya berada di Facebook pada 19 November 2021. Berikut potongan salah satu narasi panjang tersebut:

"FDA USA saja sudah menolak suntikan booster vaksin Pfizer karena telah "terbukti" meningkatkan dan mengakibatkan infeksi dihati (severe heart infections) yg parah, bikin heart failure dan kematian"

Lalu benarkah klaim dampak vaksin Pfizer tersebut hingga terdapat penolakan dari FDA mengenai suntikan booster vaksin Pfizer tersebut? Simak penjelasannya dalam artikel Liputan6.com di sini...

 


Selanjutnya

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster kepada tenaga medis di RSUD Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Pemberian vaksin dosis ketiga kepada tenaga kesehatan di Indonesia ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021 (Liputan6.com/Herman Zakharia)

3 Hoaks Penerima Vaksin Sinovac Tidak Boleh Booster Pakai Vaksin Covid-19 Pfizer atau Moderna

Beredar klaim pesan berantai yang menyatakan penerima vaksin sinovac tidak boleh menggunakan booster vaksin Pfizer atau Moderna. 

Klaim ini tersebar menggunakan website berbahasa mandarin dengan nama situs Sinchew.com.my. Berikut isi narasi yang dituliskan: 

"Seorang dokter Malaysia berusia 58 tahun, Dr. Chai Koh Meow, deputi direktur Departemen Kesehatan Malaysia, menerima suntikan vaksin booster Covid buatan Pfizer hari Selasa yang lalu sebagai tambahan ke atas vaksin Sinovac yang diterimanya terdahulu, meninggal dunia setelah mengalami gejala-gejala tubuh menjadi tidak nyaman seperti demam (colds) dan rasa sakit (soreness). Berhubung Dr. Chai senantiasa berada dalam kondisi kesehatan yang baik, tidaklah jelas apakah kematiannya berkaitan dengan vaksin dan masih diusut pihak otoritas.

Sin Chew Daily (Malaysia) - 2021/11/18

https://www.sinchew.com.my/?p= 3426350

RIP   penerima vaksin konvensional Sinovac sebaiknya tidak campur dengan suntikan booster mRNA Pfizer (ataupun Moderna)"

Lalu benarkah informasi penerima vaksin Sinovac tidak boleh booster pakai vaksin Covid-19 Pfizer atau Moderna?

Simak hasil penelusurannya dalam artikel Liputan6.com di sini....

 

Penulis: Azarine Jovita Halim/Universitas Multimedia Nusantara


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya