Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjawab perihal korban yang masih belum diketahui keberadaannya akibat bencana erupsi Gunung Semeru. Dari laporan yang diterima, BNPB menyebut ada 9 jiwa yang statusnya belum ditemukan hingga pukul 17.30 WIB.
"Kami menyampaikan bahwa untuk data korban yang masih dalam proses pendataan status ada 9 jiwa. Ini masih kita tunggu konfirmasi statusnya dari BPBD dan tim di lapangan," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers daring, Minggu (5/12/2021).
Ditambahkan Kalaksa BPBD Lumajang Indra Wibowo, kondisi di lapangan yang membuat sulit pendataan korban terdampak disebabkan kartu identitas warga yang ikut tertimbun erupsi.
"Banyak yang tertimbun pasir dan debu Semeru, sehingga saya khawatir untuk mendata akan menjadi kendala," kata Indra dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga
Advertisement
Menjawab hal itu, Abdul memastikan kelengkapan administrasi untuk warga yang mendapat bantuan akan diatasi melalui informasi kepala desa, kepala dusun, atau kepala kampung yang akan diverifikasi bersama.
"Utamanya tidak ada masyarakat dirugikan. Jadi, kita akan pastikan semua masyarakat terdampak (erupsi Semeru) mendapatkan haknya sesuai yang disampaikan Kepala BNPB," Abdul menyudahi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Korban Meninggal Bertambah Jadi 14 Orang
Korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, bertambah satu jiwa. Hingga kini total korban menjadi 14 jiwa.
"Jumlah korban meninggal dunia terdata berjumlah 14 orang," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam jumpa pers virtual, Minggu (5/12/2021).
Ada pun rincian korban, dua dari Desa Supiturang, lima berada di RS Haryoto Lumajang, lima jasad di RS Bhayangkara Lumajang, dan dua lainnya di Desa Sumber Wuluh.
Dari jumlah tersebut, belum semua jasad meninggal teridentifikasi.
"Artinya jumlah total korban bertambah satu orang dari rilis yang kita keluarkan tadi siang," kata Abdul.
Sebelumnya, BNPB menyebut korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 13 orang. Abdul Muhari mengatakan, informasi tersebut dia terima langsung dari Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto yang bertolak ke lokasi bencana.
"Berdasarkan informasi langsung pukul 09.20 WIB dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang saat ini sedang menuju Lumajang, total 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut," ujar dia dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).
Abdul Muhari menyebut, dari 13 jiwa meninggal, baru dua yang terindentifikasi. Dua korban meninggal teridentifikasi berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Advertisement