Liputan6.com, Jakarta - Dampak dari letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur yang meletus pada Sabtu, 4 Desember lalu membuat ribuan rumah warga ikut terdampak. Belasan infrastruktur juga dilaporkan mengalami kerusakan terkena guguran awan panas Semeru.
Terkait jumlah korban jiwa hingga Minggu, 5 Desember kemarin dilaporkan sebanyak 14 orang meninggal dunia, Sedangkan 69 orang luka-luka.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Peneliti Klimatologi Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan, akibat letusan Gunung Semeru nantinya akan mempercepat pertumbuhan awan badai.
Kondisi tersebut dapat membuat hujan turun pada sore hari di sekitar pegunungan. Selain itu, BMKG bahkan meminta warga waspada terjadinya lahar dingin dalam tiga hari ke depan akibat turun hujan.
Berita terpopuler kedua di top 3 news, ditetapkannya Bripda Randy Bagus Hari Sasongko sebagai tersangka dalam kasus bunuh diri mahasiswi NWR.
Bripda Randy merupakan anggota Polri yang bertugas di Polres Pasuruan Kabupaten. Awal perkenalannya dengan almarhumah sejak Oktober 2019. Hubungan asmara antara keduanya terus berjalan hingga 2021. Bahkan belakangan diketahui keduanya menjalin hubungan layaknya suami istri.
Lantas, apa yang menyebabkan Bripda Randy kini ditetapkan sebagai tersangka? Polisi sebut Bripda Randy Bagus Hari Sasongko diduga memaksa mahasiswi NWR melakukan aborsi.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Minggu, 5 Desember 2021:
1. Peneliti Sebut Letusan Gunung Semeru Dapat Percepat Pertumbuhan Awan Badai
Peneliti Klimatologi Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menyebutkan letusan Gunung Semeru, Jawa Timur, pada Sabtu 4 Desember 2021 berdampak terhadap atmosfer lokal di wilayah sekitar.
Menurut Erma salah satunya adalah dapat menimbulkan percepatan dalam proses pembentukan awan-awan gunung harian yang biasanya terjadi karena pengaruh topografi gunung.
"Percepatan proses sekitar 2-3 jam pertumbuhan awan menjadi awan badai cumulonimbus yang lebih tinggi serta dapat menimbulkan hujan sore hari dengan puncak intensitas yang lebih lama dibandingkan tanpa terjadi letusan," ujar Erma kepada Liputan6.com, Bandung, 5 Desember 2021.
Erma mencontohkan hal itu pernah terjadi saat Gunung Pinatubo, Filipina meletus pada 15 Juni tahun 1991.
Usai terjadinya letusan Gunung Pinatubo, lanjut Erma, para peneliti menemukan sejumlah hujan badai terbentuk di sore hari di wilayah sekitar pegunungan.
Advertisement
2. Polisi Tetapkan Bripda Randy Tersangka Kasus Meninggalnya Mahasiswi di Mojokerto
Polisi telah menetapkan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko sebagai tersangka dalam kasus bunuh diri mahasiswi NWR di makam ayahnya. Mahasiswi tersebut sempat menggugurkan kandungan dua kali diduga atas permintaan anggota Polres Pasuruan tersebut.
"Terhadap RB sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Jatim," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Gator Repli Handoko saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (5/12/2021).
Gatot menyebut, Bripda Randy menghadapi ancaman maksimal berupa pemecatan melalui sidang kode etik kepolisian.
"Ancaman maksimal PTDH," kata Gatot.
Sebelumnya, Polri menegaskan terus mengusut tuntas kasus bunuh diri mahasiswi NWR yang diduga melibatkan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko. Jika terbukti bersalah, anggota Polri dari Polres Pasuruan Kabupaten tersebut akan menerima Pemecatan Dengan Tidak Hormat (PDTH) dan menjalani proses pidana.
3. Bripda Randy Bagus Diduga Paksa Novia Widyasari Aborsi Sebanyak 2 Kali
Polisi sebut Bripda Randy Bagus Hari Sasongko, anggota Polri dari Polres Pasuruan Kabupaten diduga memaksa mahasiswi yang bunuh diri di makam ayahnya, Novia Widyasari Rahayu untuk melakukan aborsi sebanyak dua kali selama berpacaran.
Wakapolda Jawa Timur Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo menyampaikan, Novia Widyasari berkenalan dengan Bripda Randy Bagus sejak Oktober 2019. Keduanya bertukar nomor telepon hingga akhirnya berpacaran.
"Selain itu ditemukan juga bukti lain bahwa korban selama pacaran, yang terhitung mulai Oktober 2019 sampai Desember 2021 melalukan aborsi bersama yang mana dilakukan pada Maret tahun 2020 dan Agustus 2021," tutur Slamet kepada wartawan, Sabtu 4 Desember 2021 malam.
Dia menyebut, untuk kandungan yang pertama, Bripda Randy Bagus meminta korban membeli obat aborsi di wilayah Malang.
"Menggugurkan dengan menyuruh membeli obat postinor penggugur kandungan di sekitar Malang, di minum di tempat kosnya korban di wilayah Malang," jelas dia.
Advertisement