Arab Saudi Bakal Terima Turis Asing dengan Vaksin Sputnik Buatan Rusia

Otoritas Arab Saudi telah menyetujui Vaksin Sputnik untuk para jemaah yang hadir.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Des 2021, 10:21 WIB
Umat muslim memakai masker untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona COVID-19 saat berdoa di depan Al Safaa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (30/5/2021). (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jeddah - Arab Saudi telah memberikan persetujuan bagi orang-orang yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik asal Rusia untuk memasuki negara itu dalam sebuah langkah yang akan memungkinkan umat Islam untuk mengambil bagian dalam ziarah keagamaan, kata pengembang vaksin, Minggu (5/12).

"Kerajaan Arab Saudi telah memberikan persetujuan untuk masuknya individu yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V Rusia mulai 1 Januari 2022," Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang mendanai pengembangan Sputnik V, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Senin (6/12/2021), keputusan itu "akan memungkinkan umat Islam dari seluruh dunia yang divaksinasi dengan Sputnik V untuk berpartisipasi dalam haji dan umrah ke tempat-tempat paling suci Islam di kota-kota Mekah dan Madinah."

Wisatawan asing yang divaksinasi Sputnik tetap wajib dikarantina selama 48 jam dan menjalani tes PCR.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Vaksin COVID-19 Sputnik

Jemaah umrah menerapkan jaga jarak untuk membantu mengekang penyebaran virus corona COVID-19 saat sholat mengelilingi Ka'bah pada awal bulan suci Ramadhan di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Senin (12/4/2021). (AP Photo/Amr Nabil)

Arab Saudi telah bergabung dengan lebih dari 100 negara yang menerima pengunjung yang divaksinasi dengan Sputnik, kata RDIF, menambahkan bahwa hanya 15 negara termasuk Amerika Serikat yang saat ini mewajibkan para pelancong untuk disuntik dengan vaksin selain Sputnik.

Ibadah haji biasanya membawa jutaan jemaah ke tempat-tempat keagamaan yang padat dan bisa menjadi sumber utama penularan selama pandemi COVID-19.

Tahun ini merupakan tahun kedua di mana wabah Virus Corona COVID-19 memaksa otoritas Saudi untuk secara dramatis mengurangi jemaah haji, dan hanya 60.000 warga dan penduduk kerajaan yang telah divaksinasi penuh tahun ini.


Infografis Sinovac Belum Termasuk Vaksin Covid-19 Syarat Umrah:

Infografis Sinovac Belum Termasuk Vaksin Covid-19 Syarat Umrah. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya