Gerak IHSG Fluktuaktif, Saham CMRY hingga TLKM Jadi Incaran Investor Asing

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada awal sesi perdagangan Senin (6/12/2021);.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Des 2021, 09:33 WIB
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Senin pagi (6/12/2021). Hal ini berlawanan dari bursa saham Asia yang tersungkur pada awal sesi perdagangan. Namun, investor asing lepas saham.

Sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,22 persen ke posisi 6.555,81. Indeks LQ45 bertambah 0,18 persen ke posisi 940. Selurun indeks acuan kompak menghijau. Pada awal sesi perdagangan, sebanyak 211 saham menguat sehingga angkat IHSG. 108 saham melemah dan 212 saham diam di tempat.

IHSG pun sempat ke zona merah dan berbalik arah menguat. IHSG naik tipis 0,08 persen ke posisi 6.543 pada pukul 09.26 WIB.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.561,96 dan terendah 6.549,53. Total frekuensi perdagangan 48.249 kali dengan volume perdagangan 738,2. Nilai transaksi Rp 322 miliar. Investor asing lepas saham Rp 125,70 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.370.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXproperty naik 0,98 persen, dan catat penguatan terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 0,61 persen dna indeks sektor saham IDXBasic menguat 0,30 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth turun 0,26 persen, indeks IDXindustry turun 0,33 persen dan indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,19 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham OASA naik 25 persen

-Saham MPRO naik 22,16 persen

-Saham UANG naik 17,65 persen

-Saham MSIN naik 10,96 persen

-Saham TMPO naik 10,20 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham WMPP turun 6,88 persen

-Saham CMRY turun 6,82 persen

-Saham KBLV turun 6,88 persen

-Saham IFSH turun 6,78 persen

-Saham MREI turun 6,72 persen


Aksi Investor Asing

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham CMRY senilai Rp 15,2 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 6,8 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 5,1 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 3,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 2,7 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 6,4 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 4,3 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 2,1 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 2 miliar

-Saham SMRA senilai Rp 1,9 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,82 persen, indeks Jepang Nikkei susut 0,57 persen dan indeks Taiwan melemah 0,17 persen. Sedangkan indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,15 persen, indeks Shanghai mendaki 0,49 persen dan indeks Singapura bertambah 1 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah ke posisi 6.538 pada Jumat, 3 Desember 2021.

Hal ini seiring kekhawatiran varian omicron, inflasi dan the Federal Reserve yang semakin hawkish terus bayangi pasar.

Selain itu, investor melakukan aksi ambil untung di saham BBCA, TLKM dan ASII yang turun 2 persen. Saham emiten rokok juga tertekan sambil menanti pengumuman cukai tembakau pada 2022.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya