Liputan6.com, Jakarta - Perawatan kulit dengan suntik DNA salmon menjadi tren akhir-akhir ini setelah pengakuan Diva Pop Indonesia, Krisdayanti, yang rela merogoh kocek hingga Rp1 miliar untuk melakukan perawatan tersebut.
Krisdayanti mengatakan bahwa suntik DNA salmon membantu menjaga kecantikan kulitnya. Tak khayal orang pun jadi berbondong-bondong melakukan hal serupa.
Advertisement
Namun, perlu diketahui bahwa perawatan kulit menggunakan DNA salmon sebaiknya dilakukan saat jerawat sedang tidak aktif.
"Kita sebagai dokter pasti yang pertama akan melihat dulu keadaan kulitnya. Kalau memang keadaan kulitnya lagi bernanah atau bentol-bentol, kita sarankan untuk pengobatan dulu," kata dokter estetik, dr Priskilia Ariana MBiomed (AAM) saat peluncuran Nucleofill DNA Salmon pada Jumat, 3 Desember 2021.
"Jadi, ini lebih bagus untuk post acne sebenarnya, bukan saat lagi jerawat active," dia menambahkan.
Bagi calon pasien yang akan suntik DNA salmon tapi masih memiliki masalah dengan jerawat, Priskilia menyarankan terlebih dahulu melakukan pengobatan untuk permasalahan tersebut.
Pun misalnya ada masalah dengan komedo, sebaiknya facial dan pengobatan dengan krim dulu.
"Bekas itu semua kan lebih sulit dihilangkan dibandingkan pada saat lagi parah-parahnya, injeksi DNA salmon sangat membantu untuk memercepat penyembuhan post acne-nya," katanya.
"Jadi, untuk kemerahannya, bekasnya, bahkan untuk mencerahkan warna kulitnya juga," dia menambahkan.
Apa yang Terkandung di Dalam Salmon?
Dalam kesempatan yang sama, dokter estetik yang berpraktik di Surabaya, dr Junivan Lindra MBiomed (AAM) menjelaskan alasan DNA ikan salmon berguna bagi perawatan kulit manusia.
Dijelaskan Junivac, DNA di dalam 'ikan mahal' tersebut terkandung unsur yang menyerupai pembentuk sintesis DNA manusia, yaitu adenine, guanine, thymie, dan cytosine.
"Dari berbagai binatang, salmon yang nilainya paling mirip dengan DNA manusia," katanya.
Nucleofill adalah injeksi DNA salmon generasi baru asal Italia (Promoitalia), yang isinya berupa polynucleotide (PN).
"Salah satu fungsinya yaitu memberikan efek moisturizing, membuat kulit lebih lembap dan sehat juga sebagai fee radical scavenger atau anti radikal bebas," Junivan menjelaskan.
PN memiliki berbagai keunggulan dibandingkan DNA salmon generasi lama polydeoxyribonucleotide (PDRN).
"PN lebih murni, high molecular, long polymer, dan memiliki efek biostimulasi," katanya.
Konsentrasinya pun lebih tinggi (20-25 mg/ml), jauh lebih tinggi dibandingkan PDRN yang rerata hanya 0,5 mg/ml. Selain itu juga memiliki lifting effect dan bio-restructuring effect.
Ketika disuntikkan ke bawah kulit, PN akan mengaktifkan reseptor di sana, memperbaiki sel-sel pembentuk kolagen.
"Benang-benang kolagen teraktivasi, lalu terjadilah efek tarik menarik. Ini disebut gym effect, yang menghasilkan efek lifting dan tighting,” lanjutnya.
Advertisement
Disuntikan Hanya di 5 Titip
Lebih lanjut Priskila menjelaskan bahwa penyuntikan DNA salmon Nucleofill hanya pada lima titik di tiap sisi wajah. Kelima titik tersebut adalah titik ligamen yang menyangga wajah.
"Diharapkan ketika DNA salmon disuntikkan, ligamen akan membaik sehingga kulit menjadi lebih kencang," katanya.
Titik-titik tadi juga relatif aman dari pembuluh darah atau saraf. Dan, lanjut Priskila, pasien tidak perlu khawatir dengan penyuntikan di kelima titik tersebut.
Sebab, produk akan menyebar ke seluruh wajah.
"Kelima titik itu yaitu dua cm di bawah mata, satu cm dari cuping hidung, satu cm keluar telinga, 1,5 cm dari sudut rahang, dan dekat sudut bibir," ujarnya.
Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19
Advertisement