Liputan6.com, Jakarta Pemain Paris Saint Germain (PSG), Lionel Messi kembali merebut gelar Ballon d'Or tahun ini. La Pulga menjadi pemain dengan koleksi trofi Bola Emas terbanyak sepanjang sejarah dengan tujuh gelar.
Messi juga semakin jauh di depan rival abadinya, Cristiano Ronaldo yang tidak hadir di malam penganugerahan, pekan lalu. Pemain Manchester United atau MU itu itu kini tertinggal dua gelar.
Advertisement
Tahun ini, Lionel Messi menang setelah mengumpulkan 613 poin. Mantan pemain Barcelona tersebut berhasil mengalahkan Robert Lewandowski dan Jorginho yang berada di urutan kedua dan ketiga. Sementara Cristiano Ronaldo harus puas berada di urutan keenam dengan total perolehan 178 poin.
Penghargaan ini semakin menambah gelimang trofi yang mengisi lemari Messi. Meski demikian, hal itu tidak membuat mantan pemain Barcelona tersebut besar kepala. Sebaliknya, sebagai pemain dia tidak ingin diperlakukan berbeda dan selalu berusaha ikut berkontribusi pada setiap laga yang diikutinya.
Sikap ini disampaikan Messi dalam wawancara khusus dengan majalah olahraga Prancis, France Football yang merupakan penyelenggara penghargaan Ballon d'Or. Seperti dilansir dari AS, dalam sesi itu, Messi kebetulan ditanya mengenai alasannya menjatuhkan diri saat membantu barisan pertahanan PSG mengantisipasi tendangan bebas lawan pada pertandingan PSG melawan Manchester City.
Messi Rebahan
Seperti diketahui, saat itu Messi memilih merebahkan diri di tanah untuk membendung bola yang mungkin bakal menyusur tanah melewati kaki barisan pagar betis pemain PSG yang melompat. Momen ini terjadi saat Les Parisiens menang 2-0 atas Manchester City di Liga Champions, September lalu.
"Pada saat itu, hal perlu dilakukan. Kami menang. Tidak ada orang lain di sana untuk melakukannya dan karena saya, saya hanya melakukannya. Sejujurnya itu bukan apa-apa. Kita semua perlu berkontribusi untuk mendapatkan hasil," kata Messi menjawab pertanyaan tersebut.
Advertisement
Enggan Jadi Panutan
Pada kesempatan yang sama, Messi juga mengaku terkadang tidak nyaman dengan kebintangannya. Dia juga enggan menempatkan diri sebagai role model bagi pesepak bola lainnya.
"Saya tidak tahu apakah saya menjadi panutan bagi orang lain. Saya tidak pernah benar-benar suka menjadi panutan atau memberi nasihat," kata Messi.
"Saya berjuang untuk impian saya sendiri. Awalnya menjadi pemain profesional, kemudian saya berjuang mengembangkan diri sendiri dan mencapai tujuan baru setiap tahun. Pada saat-saat itu ada sedikit keberuntungan. Saya percaya bahwa Tuhan memilih semua yang telah diberikan kepada saya."