Data Center Milik CNI Berfungsi Normal Saat Kebakaran Gedung Cyber 1

insiden kebakaran Gedung Cyber 1 di lantai 2 tak berdampak terhadap seluruh fasilitas data center PT Indonesia Super Corridor (ISC) Cyber 1 yang dimilikinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2021, 21:06 WIB
Petugas berusaha memadamkan kebakaran di Gedung Cyber 1, Jakarta, Kamis (2/12/2021). Suku Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta menurunkan 22 unit mobil pemadam kebakaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Indonesia Super Corridor (ISC), Benyamin Naibaho mengatakan, insiden kebakaran Gedung Cyber 1 di lantai 2 tak berdampak terhadap seluruh fasilitas data center ISC Cyber 1 yang dimilikinya.

Data center yang berada di lantai 9, tetap bekerja dengan baik dan tidak mengalami gangguan pada saat kejadian maupun setelahnya.

“Saat kebakaran terjadi di lantai 2 Gedung Cyber 1 berakibat menyebarnya asap ke seluruh koridor gedung Cyber, termasuk koridor lantai 9, tempat di mana Data Center ISC Cyber 1 berada,” ujar Benyamin dalam keterangan persnya, Senin (6/12/2021).

Meski begitu, Benyamin mengatakan fasilitas data center milik ISC Cyber 1 telah menggunakan teknologi yang mumpuni sehingga ketika terjadi musibah kebakaran Gedung Cyber tidak berdampak.

“Data center yang kami miliki menggunakan sistem pendinginan yang independent dan sistem akses trapped door tahan api, maka asap tidak masuk ke dalam ruang Data Center,” kata dia.

Dengan demikian, sistem proteksi kebakaran di dalam ruang data center tidak mendeteksi adanya potensi kebakaran. Hal itu dibuktikan dengan System Fire Protection yang tetap standby dalam posisi normal dan siap melindungi aset data center saat terdeteksi potensi kebakaran.

Dari sisi teknis lainnya, lanjut Benyamin, sistem kelistrikan Data Center ISC Cyber-1 terdiri dari 2 jalur distribusi listrik yang dedicated dan terpisah satu dengan yang lain.

“Jadi, mulai dari lantai 9 sampai ke power house Gedung Cyber, jalur kelistrikan yang dimiliki ISC Cyber 1 tidak terkena dampak atas terjadinya kebakaran di lantai 2 tersebut,” ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sertifikasi Tier III Facility

Dalam video tersebut tampak ruangan server sudah dalam keadaan porak poranda. Peralatan yang diduga bagian dari server pun terlihat masih menggantung di langit-langit ruangan. (Foto:Liputan6/Yopi Makdori)

Perlu diketahui, Data Center ISC Cyber-1 lantai 9 telah memiliki sertifikasi Tier III Facility dari Uptime Institute. Dengan adanya sertifikasi tersebut, sistem infrastruktur data center yang terpasang, telah lulus dalam audit TCCF (Tier Certified Constructed Facility) pada bulan November 2019.

Uptime Institute adalah lembaga sertifikasi data center internasional. Bahkan, saat terjadi musibah kebakaran tersebut, pihaknya telah menerapkan Business Continuity Plan, sesuai dengan standar ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, ISO 20000-1, ISO 27001 yang telah dimiliki, sehingga layanan bisnis tetap dapat berjalan sebagai mana mestinya tanpa terganggu.

“Terlepas dari itu semua, kami juga atas nama manajemen CNI Group menyampaikan belasungkawa mendalam atas terjadinya musibah ini, yang menyebabkan dua orang korban meninggal dunia,” terangnya.

ISC adalah perusahaan data center yang telah tersertifikasi Tier III Facility dari badan sertifikasi data center internasional Uptime Institute. ISC juga merupakan kelompok usaha dari PT Cyber Network Indonesia (CNI) yang bergerak di sektor ICT seperti Internet Service Provider (ISP), Jaringan tertutup (Jartup), Network Acces Point (NAP), dan Data Communication System.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya