Pandemi COVID-19, BEI Belum Bisa Pastikan Kapan Jam Perdagangan Kembali Normal

BEI tengah dalam diskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemangku kepentingan terkait lainnya mengenai jam perdagangan Bursa pada 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Des 2021, 22:54 WIB
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) belum bisa memastikan kapan jam perdagangan akan kembali normal. Lantaran baru-baru ini kembali merebak varian baru dari covid-19 yakni Omicron.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W Widodo mengatakan, saat ini Bursa tengah dalam diskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemangku kepentingan terkait lainnya mengenai jam perdagangan Bursa pada 2022.

"Sampai saat ini saya juga belum tahu. Ini masih merupakan suatu proses di mana kita masih berdiskusi dengan OJK dan juga kita melakukan survei kepada stakeholder kita, utamanya para AB terkait hal ini," kata Laksono dalam konferensi pers, Senin (6/12/2021).

Terlebih, pihak Bursa juga belum bisa memastikan dampak dari varian baru COVID-19 yang saat ini merebak. Kendati pemerintah telah melakukan antisipasi dengan pembatasan-pembatasan utamanya selama periode libur Natal dan tahun baru.

“Kita harus lihat dulu dampak ini. Mungkin baru bisa lihat di awal 2022 sebelum mengambil keputusan bagaimana dengan trading parameter yang ada saat ini. Apakah akan dikembalikan segera atau secara bertahap,” kata dia.

BEI masih diskusi dengan pihak terkait mengenai hal tersebut. "Jadi masih wait and see dan masih dalam diskusi dengan pihak terkait, otoritas maupun pelaku pasar," ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG pada Senin, 6 Desember 2021

Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi kedua perdagangan Senin, 6 Desember 2021. Akan tetapi, penguatan IHSG menipis dan investor asing melakukan aksi jual saham.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik tipis 0,13 persen ke posisi 6.547,11. Indeks LQ45 melemah ke posisi 938,92. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada perdagangan Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.585,26 dan terendah 6.525,98. Sebanyak 214 saham menguat dan 301 saham melemah. 151 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.230.888 kali dengan volume perdagangan 21,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 210,23 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.392.

Sebagian besar sektor saham koreksi. Indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,3 persen dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXhealth susut 1,22 persen dan indeks sekotr saham IDXindustry merosot 0,88 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy naik 0,94 persen,indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,67 persen dan indeks sektor saham IDXfinance naik 0,64 persen.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya