Liputan6.com, Jakarta- Lionel Messi kabarnya dinilai memiliki kemapuan lebih ketimbang manajernya Mauricio Pochettino untuk memimpin Paris Saint-Germain atau PSG lebih maju,
Sejauh ini, pelatih asal Argentina itu telah memenangkan Trophee des Champions dan Coupe de France selama masa pemerintahannya yang singkat di PSG. Kini timnya juga sudah unggul 11 poin di puncak klasemen Ligue 1.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Pochettino belum memenangkan simpati seluruh basis penggemar PSG. Dan, kabarnya Messi juga merasa kesulitan berkembang di bawah pengawasan rekan senegaranya.
Di tengah rumor akan keluarnya Pochettino yang dikaitkan dengan Manchester United, L'Equipe mengklaim bahwa Messi memiliki kelebihan taktis ketimbang mantan manajer Tottenham.
Laporan tersebut juga menyebut bahwa Lionel Messi merasa gaya permainan Pochettino terlalu membatasi. Dan, pria berusia 49 tahun itu juga kehilangan pujian di ruang ganti karena keengganannya untuk mengadopsi pendekatan yang lebih tegas terkait masalah di luar lapangan. .
Koleksi Terbanyak
Selama ini, Messi hanya membanggakan empat gol dari 13 pertandingan untuk PSG di semua kompetisi. Terakhir, pemimpin liga ini hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan Lens di akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Messi kembali merebut gelar Ballon d'Or tahun ini. La Pulga menjadi pemain dengan koleksi trofi Bola Emas terbanyak sepanjang sejarah dengan tujuh gelar.
Advertisement
Makin Jauh
Messi juga semakin jauh di depan rival abadinya, Cristiano Ronaldo yang tidak hadir di malam penganugerahan, pekan lalu. Pemain Manchester United atau MU itu itu kini tertinggal dua gelar.
Tahun ini, Lionel Messi menang setelah mengumpulkan 613 poin. Mantan pemain Barcelona tersebut berhasil mengalahkan Robert Lewandowski dan Jorginho yang berada di urutan kedua dan ketiga. Sementara Cristiano Ronaldo harus puas berada di urutan keenam dengan total perolehan 178 poin.
Tak Besar Kepala
Penghargaan ini semakin menambah gelimang trofi yang mengisi lemari Messi. Meski demikian, hal itu tidak membuat mantan pemain Barcelona tersebut besar kepala.
Sebaliknya, sebagai pemain dia tidak ingin diperlakukan berbeda dan selalu berusaha ikut berkontribusi pada setiap laga yang diikutinya.
Advertisement