Liputan6.com, Garut - Kementerian Agama (Kemenag) Garut, Jawa Barat memilih memberikan bahan material bangunan bagi korban terdampak musibah banjir bandang, Sukawening-Karangtengah, Garut dalam upaya meringankan beban mereka.
"Kalau bahan makanan dan logistik lainnya sudah banyak yang membantu, sementara bahan bangunan belum ada," ujar Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat, di sela-sela pemberian secara simbolis puluhan jenis material bangunan di area terdampak banjir bandang, Kampung Munjul, Desa Sukawening.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, pemberian bahan material bangunan dinilai tepat, di tengah minimnya perhatian para relawan, untuk turut serta memberikan bantuan pada kerusakan infrastruktur bangunan yang menimpa mereka seteah banjir bandang.
"Untuk tahap pertama kami khususnya kepada keluarga besar Kemenag seperti pesantren, sekolah dan lainnya yang rusak akibat bencana itu,” kata dia.
Dalam pembagian itu, bantuan bahan material yang berasal dari sumbangan Kantor Urusan Agama (KUA), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan lembaga lainnya di bawah koordinasi Kemenag Garut itu, berhasil didistribusikan puluhan jenis bahan bangunan.
"Ada pintu kusen, pintu, torn air, pipa air, kompor gas berikut seperangkat ada regulatornya, tabungnya, dan lainnya," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Sasar Warga Umum
Bantuan itu, ujar Cece, dikhususnya bagi lembaga pendidikan seperti madrasah, sekolah hingga rumah warga terdampak banjir bandang.
"Ada juga kaca, kursi, pintu, hingga seperangkat baju sekolah yang diperuntukan bagi 12 siswa MI (Madarash Ibtidaiyah) terdampak," kata dia.
Mereka mendapatkan bantuan tas sekolah, baju, celana dan rok sekolah, sepatu hingga kelengkapan sekolah lainnya yang rusak dan hilang akibat sapuan banjir bandang yang terjadi akhir pekan lalu.
"Insya Allah tahap berikutnya kami akan menyasar warga masyarakat terdampak lainnya," kata dia.
Dengan bantuan itu, Cece berharap mampu meringankan beban warga terdampak, terutama lembaga dan masyarakat di bawah koordinasi Kementerian Agama kabupaten Garut.
"Saya sampaikan juga terima kasih kepada masyarakat yang telah ikut peduli terhadap Kemenag Garut yang telah meringankan beban saudara kita akibat musibah ini," ujarnya.
Selain menghancurkan rumah warga, sapuan banjir bandang yang terjadi pada 27 November lalu itu, ikut memorakporandakan beberapa lembaga pendidikan di bawah koordinasi Kemenag seperti pesantren, madrasah, hingga sekolah.
Advertisement