Liputan6.com, Jakarta Muhammad Rifqi Fanura dan Muhammad Rizqi Fanura adalah anak kembar penyandang tunanetra. Keduanya gemar bermain musik dan membuat duo Twinsjameyka.
Bakat bermusik Si Kembar sudah terlihat sejak menginjak umur 9 bulan meski hanya alat musik mainan.
Advertisement
Menurut sang ibu, Eva, keduanya bisa memainkan alat musik secara otodidak dan belum pernah ikut les atau sekolah musik.
“Kembar berharap sih ada orang yang mau membantu mengajari les musik agar bakat musik kembar bisa berkembang dan lebih profesional,” kata Eva kepada kanal Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks, Selasa (7/12/2021).
Kepiawaian memainkan alat musik pun berkembang seiring bertambahnya usia. Keduanya pun telah bermain dengan alat musik sungguhan dan berlatih setiap hari di rumah.
Liputan6 Update: Wawancara Bersama Founder SLB Saraswati Learning Center
Membentuk Twinsjameyka
Rizqi dan Rifqi yang kini berusia 14 semakin mahir memainkan alat musik. Mereka pun memiliki selera musik yang sama yakni reggae.
Maka dari itu, keduanya membentuk sebuah duo musik yang diberi nama Twinsjameyka pada 9 November 2018. Dalam duo ini, Rifqi berperan sebagai vokalis, keyboardis, dan alat tiup sedangkan Rizqi menjadi drummer.
“Ide awal pembentukannya karena mereka setiap hari kegiatannya bermusik di rumah. Nah nama Twinsjameyka sendiri karena mereka suka lagu-lagu reggae jadi kita cari nama yang ada kaitannya dengan Jamaica tapi kami ubah jadi jameyka. Twins sendiri karena mereka kembar jadilah nama itu disematkan TWINSJAMEYKA,” kata Eva.
Setelah terbentuk, Twinsjameyka sering mengcover lagu-lagu daerah yang diaransemen menggunakan nada-nada versi reggae.
Advertisement
Kolaborasi dengan Musisi Reggae
Belum lama ini, Twinsjameyka akhirnya dapat mewujudkan mimpi berkolaborasi dengan musisi reggae Indonesia yakni Tony Q dan Shinta Priwit.
Mereka pun membawakan lagu “Woyoo Pasti Bisa” yang diciptakan oleh Shinta. Lagu tersebut sarat akan pesan dan motivasi serta dapat diakses di kanal youtube Tony Q Rastafara.
Tony Q berharap lagu "Woyoo Pasti Bisa" dapat menjadi penyemangat dan motivasi bagi masyarakat Indonesia khususnya anak disabilitas.
Shinta juga berharap, banyak orang yang terinspirasi dari lagu ini dan semakin banyak masyarakat yang peduli akan kehadiran anak disabilitas di sekitarnya.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement