Hoaks Seputar Vaksin Covid-19 dalam Sepekan, Simak Faktanya

Berikut kumpulan hoaks seputar vaksin Covid-19 yang beredar dalam sepekan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Des 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar vaksin Covid-19 yang beredar di media sosial semakin beragam, sehingga bisa menyesatkan dan menggiring kita untuk mempercayai informasi yang salah.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar vaksin yang beredar dalam sepekan, hasilnya sebagikan informasi tersebut terbukti tidak benar.

Berikut kumpulan hoaks seputar vaksin Covid-19 yang beredar dalam sepekan:

1. Mandi dengan Soda Kue hingga Boraks dapat Menghilangkan Racun pada Orang yang Divaksin COVID-19

 Klaim tentang mandi menggunakan soda kue, garam, tanah liat, dan boraks dapat menghilangkan racun pada orang yang sudah divaksin COVID-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 21 November 2021 lalu.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi cara membuat ramuan saat mandi untuk menghilangkan racun pada orang yang sudah divaksin COVID-19.

"If you know anyone who regrets getting the shot, here is a detox bath to help get the poison out of their body.

Detox bath:

Baking Soda 1-2 cups

Epsom salt 1-2 cups

Betonite Clay 1 cup

Borax detergent 1 cup

Soak in a warm bath fot a minimum of 20 minutes. The longer, the better," demikian postingan dari salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 5 kali dibagikan dan mendapat 4 komentar warganet.

Benarkah mandi menggunakan soda kue, garam, tanah liat, dan boraks dapat menghilangkan racun pada orang yang sudah divaksin COVID-19? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

2. Darah Sesudah Divaksin Covid-19 Tidak Bisa untuk Donor

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim darah sesudah divaksin covid-19 tidak bisa untuk donor. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 6 Oktober 2021.

Klaim darah sesudah divaksin covid-19 tidak bisa untuk donor menampilkan video cuplikan foto dua kantung yang satu berwarna merah dan satunya berwarna gelap, kemudian cuplikan foto dua suntikan yang berwarna merah dan hitam.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Perbedaan darah yang sdh fucksin dan yg tdk fucksin...Ngeri negrii sedap coy 😬😄😄Semoga yang sudah fucksin sehat selalu jaga iman dan imun dan yang pastinya darah kalian sdh tdk bisa di pake utk donor darah kepda keluarga ato orang membutuhkn. " Kata Palang Merah Internasional "

Benarkah darah sesudah divaksin covid-19 tidak bisa untuk donor? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

3. Video Penutupan Pusat Vaksin Rumania karena 70 Persen Warga Menolak Disuntik

 Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik. Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Oktober 2021.

Klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik menampilkan sejumlah titik cahaya di halaman sebuah bangunan.

Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:

"Luar biasa.!!!

Pemerintah Rumania menutup semua pusat vaksin.!

Karena 70% warganya tidak mau

mau menerima suntikan Pemaksaan terhadap Rakyat tidak berhasil.

Rakyat menang.!"

Benarkah klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di halaman berikut ini.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya