Liputan6.com, Sacramento - Kebakaran hutan telah menghasilkan rekor jumlah emisi karbon di beberapa bagian dunia tahun ini, menurut Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa.
Kebakaran di AS bagian barat, Siberia, dan Turki termasuk di antara kebakaran yang digambarkan layanan tersebut sebagai bukti bahwa perubahan iklim mengipasi kobaran api dengan intensitas yang tidak biasa.
Baca Juga
Advertisement
Yakutia, di timur laut Siberia, menghasilkan emisi CO2 tertinggi dari kebakaran hutan sejak 2003, dan di Siberia barat sejumlah besar kebakaran menghasilkan jumlah CO2 harian yang jauh di atas rata-rata.
Dilansir dari Sky News, Selasa (7/12/2021), kebakaran di bagian barat AS mengeluarkan sekitar 83 juta ton CO2, dengan Dixie Fire California menjadi yang terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut.
Lalu, ribuan orang harus meninggalkan rumah mereka karena kebakaran musim panas yang hebat di Yunani dan Turki, dengan masalah kesehatan juga dipicu oleh kualitas udara yang memburuk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perubahan Iklim Picu Peningkatan Emisi
Sekitar 1,76 miliar ton karbon dikeluarkan oleh kebakaran secara global sepanjang tahun, lebih dari dua kali lipat emisi CO2 tahunan dari semua sumber di Jerman.
Ilmuwan senior Copernicus, Mark Parrington mengatakan, "Kami telah melihat wilayah yang luas mengalami aktivitas kebakaran hutan yang intens dan berkepanjangan”.
"Kondisi daerah yang lebih kering dan lebih panas di bawah iklim yang berubah telah meningkatkan risiko mudah terbakar dan risiko kebakaran pada vegetasi."
Total emisi kebakaran hutan bukanlah yang tertinggi sejak layanan mulai memantau pada 2003, tetapi emisi tersebut kemungkinan akan meningkat karena efek perubahan iklim, katanya.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement