Liputan6.com, Medan Indonesia merupakan salah satu pasar potensial bagi pariwisata Korea. Apalagi, digandrunginya Drama Korea (Drakor) dan Korean Pop (K-Pop) oleh sebagian besar penduduk Indonesia, mudah bagi Korea Tourism Organization (KTO) untuk menarik wisatawan Indonesia.
Direktur KTO Jakarta, Yang Subae mengatakan, pandemi Covid-19 turut menghancurkan pariwisata dunia, termasuk Korea. Pada 2022, pihaknya menargetkan lebih dari 300.000 wisatawan Indonesia datang ke Negeri Ginseng tersebut.
"Tahun 2019 ada 300 ribu wisatawan Indonesia datang ke Korea. Kita harapkan setelah border dibuka untuk wisatawan internasional, lebih dari 300 ribu wisatawan Indonesia datang ke Korea," katanya usai acara KTO Roadshow 2021 di Medan, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga
Advertisement
Indonesia adalah pasar potensial. Hal ini menjadi salah satu alasan KTO Roadshow digelar di 6 kota, Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam, Denpasar, dan Medan. Roadshow ini memberikan informasi terkini seputar perkembangan industri pariwisata Korea.
"Pada 2020, KTO juga melaksanakan roadshow di empat kota, Palembang, Semarang, Denpasar, dan Surabaya. Tahun ini enam kota," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jalin Hubungan Baik
Disampaikan Yang Subae, sampai saat ini Korea masih belum membuka border bagi wisatawan internasional, termasuk Indonesia. Namun, tidak mengurangi optimisme KTO untuk tetap menjalin hubungan baik dan berbagi informasi terkini dengan pelaku industri pariwisata.
"Khususnya travel agent di Indonesia," ucapnya.
Pihaknya berharap, melalui KTO Roadshow para travel agent Indonesia bisa tetap produktif dalam mengolah ragam paket tur ke Korea. Sehingga ketika pembatasan dibuka, ragam paket tur tersebut sudah siap untuk ditawarkan kepada wisatawan Indonesia.
"Untuk mempermudah jangkauan ke travel agent di daerah, KTO bekerja sama dengan Astindo sebagai Asosiasi Travel Agent di Indonesia," sebut Yang Subae.
Advertisement
Tujuan Sama
KTO dan Astindo mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin mengaktifkan kembali travel agent yang vakum karena dampak pandemi Covid-19. Melihat keberhasilan acara ini, KTO berharap akan lahir kolaborasi untuk program-program kerja lebih bervariatif.
Ketua DPD Astindo Sumut, Wilson Halim mengungkapkan, Sumatera Utara (Sumut) dan Kota Medan masuk dalam list pasar besar Korea. Bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda, warga Sumut sangat antusias ke Korea.
"Ini yang kami kejar," tandasnya.