Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendengar cerita detik-detik Gunung Semeru memuntahkan laharnya dari para pengungsi yang terdampak. Hal ini disampaikan para pengungsi saat Jokowi meninjau langsung posko pengungsian di Lapangan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/20221).
"Enggak sampai satu menit itu Pak, langsung gelap. Sebelumnya ada pemberitahuan memang, 25 getarannya katanya dari pusat pemantauan," kata seorang warga kepada Jokowi, dikutip dari siaran pers, Selasa.
Advertisement
Seorang warga dari Dusun Kamar Kajang bercerita bahwa sebelum kejadian mereka telah mendapatkan peringatan dari pos pemantauan melalui telepon genggam mereka. Mereka tidak menyangka jika erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 ternyata lebih besar dari yang mereka perkirakan.
"Ada pemberitahuan, di HP sudah ada. Cuma dikira kecil Pak, dikira banjir kecil. 25 getarannya kecil biasanya. Nanti ada susulan yang lebih besar biasanya. Kalau pos pantau selalu siaga," ungkapnya.
"Paniknya itu cuma panik abu, abunya itu loh Pak, kan gelap. Posisi jam 3 sore itu kejadian abu vulkanik. Hujan abu dulu, gelap, disusul lahar dingin," timpal seorang warga lainnya.
Usai kejadian, warga terdampak tersebut juga sempat mengecek rumah mereka masing-masing melalui jalur yang bisa dilewati. Seorang warga bercerita bagaimana erupsi Gunung Semeru telah menewaskan banyak ternak peliharaannya.
Sementara itu, warga lainnya bercerita bagaimana dirinya masih mencari beberapa keluarganya yang masih hilang. Warga pun meminta kepada Jokowi agar infrastruktur yang hancur bisa segera diperbaiki.
Janji Segera Perbaiki Rumah
Jokowi pun mengatakan akan segera membangun dan memperbaiki rumah-rumah warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Dia juga berjanji akan membangun fasilitas publik lainnya yang rusak karena erupsi, seperti jembatan.
"Nggih, rumahnya, jembatannya cepat kita mulai (diperbaiki)," ujar dia.
"Ini Menteri PU sudah saya ajak. Ini baru mengecek semua, nanti segera dikerjakan," sambung Jokowi.
"Terima kasih, Pak," ucap para warga.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin, 6 Desember 2021, pukul 20.15 WIB, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor permukiman, pendidikan, maupun sarana dan prasarana.
Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material, dengan data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit.
Advertisement