IHSG Melambung 0,85 Persen ke 6.602, Ini Faktor Pendorongnya

Pada penutupan perdagangan, Selasa, 7 Desember 2021, IHSG naik 0,85 persen ke posisi 6.602,56.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Des 2021, 17:36 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Selasa (7/12/2021). Analis menilai, penguatan IHSG didorong sejumlah sentimen domestik termasuk terkait PPKM dan bursa global yang menguat.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 0,85 persen ke posisi 6.602,56. Indeks LQ45 menguat 1,2 persen ke posisi 950,16. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektor saham IDXtransportasi naik 2,44 persen dan bukukan penguatan terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXindustry menanjak 2,43 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 1,53 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechnology melemah 0,56 persen, indeks sektor saham IDXenergy turun 0,20 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,09 persen.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level teritnggi 6.608,63 dan terendah 6.573,11. Sebanyak 271 saham menguat sehingga angkat IHSG. 251 saham melemah dan 148 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.418.891 kali dengan volume perdagangan 25,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 104,3 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.370.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksono menuturkan, pergerakan IHSG sejalan dengan penguatan bursa global baik Amerika Serikat dan Asia. Penguatan IHSG juga ditopang beberapa kabar baik. Salah satunya rilis cadangan devisa yang mencapai USD 145,9 miliar per November 2021.

"Turunnya kekhawatiran investor akan omicron, dibatalkannya PPKM level 3 oleh pemerintah dan rilis data cadangan devisa yang cukup baik,” kata dia.

Ia mengatakan, PPKM level 3 yang tidak diterapkan di seluruh Indonesia menjadi sentimen positif untuk emiten berbasis mal dan ritel. Hal itu mendapatkan respons positif dari investor.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham DNAR naik 24,46 persen

-Saham KOPI naik 22,61 persen

-Saham NICK naik 20,91 persen

-Saham CNTX naik 19,21 persen

-Saham BGTG naik 16,96 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham KUAS turun 7 persen

-Saham HITS turun 6,98 persen

-Saham BBSS turun 6,90 persen

-Saham MCAS turun 6,88 persen

-GSMF turun 6,86 persen


Aksi Investor Asing

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 263,7 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 49,1 miliar

-Saham CMRY senilai Rp 46,6 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 40,1 miliar

-Saham MTEL senilai Rp 24,8 miliar

 

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham BUKA senilai Rp 96 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 47,1 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 16 miliar

-Saham JPFA senilai Rp 14,6 miliar

-Saham CTRA senilai Rp 12,2 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks Hang Seng naik 2,72 persen, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,62 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 1,89 persen.

Selain itu, indeks Thailand menguat 1,33 persen, indeks Shanghai mendaki 0,16 persen, indeks Singapura menguat 0,66 persen dan indeks Taiwan bertambah 0,61 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya