Liputan6.com, Balikpapan - Belasan rumah warga yang bermukim di RT 23 Kelurahan Karang Jati, Balikpapan Tengah tepatnya di kawasan Panorama mengalami kerusakan diduga akibat adanya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang saat ini sedang berjalan.
Bangunan rusak dialami warga akibat proyek tersebut dalam satu tahun terakhir. Kerusakan itu didominasi retakan ada dinding dan lantai hingga drainase di sekitar rumah warga.
Advertisement
"Kejadian ini sudah hampir setahun belakangan, rumah warga mengalami retak seperti ini. Total ada sebelas rumah warga yang mengalami kerusakan," terang salah satu warga, Basni Asfian, Selasa (7/12/2021).
Simak video menarik berikut:
Advertisement
Keluhan Warga
Warga yang tinggal di rumah nomor 28 ini menyebutkan, kerusakan rumah yang terjadi memang bervariasi, mulai rusak ringan hingga sedang. Di rumah Asfian sendiri, keretakan nyaris terjadi di seluruh ruangan, mulai dari teras, ruang tamu, kamar tidur, dapur, hingga kamar mandi. Bahkan, drainase yang rusak membuat aliran air hujan merembes hingga dinding rumah.
Selain alami kerugian akibat bangunan rusak, warga juga setiap hari mengeluhkan suara bising akibat proyek di sekitar pemukiman ini.
"Proyeknya sampai tengah malam, jadi pasti mengganggu jam istirahat warga," kata Asfian.
Beberapa kali warga dan RDMP menggelar pertemuan. Namun, sambung Asfian, hingga saat ini belum ada kelanjutannya.
Dalam beberapa pertemuan tersebut, warga terdampak meminta ganti rugi kerusakan yang menimpa rumah mereka. Bahkan, warga sudah meminta agar pihak RDMP yang menaksir nilai ganti untung rumah warga yang terdampak.
"Kerusakan rumah warga ini kan berbeda-beda. Jadi nominalnya kan beda, nanti kami serahkan ke RDMP saja untuk menilai," terangnya.
Warga Minta Tanggung Jawab Pertamina
Sementara itu, warga lainnya bernama Asih, yang merupakan warga RT 23 Nomor 29, mengeluhkan pihak RDMP yang terkesan abai dengan kerusakan yang menimpa rumah warga. Asih menjelaskan, sejumlah bagian di rumahnya mengalami retak.
Tak cuma itu, kebocoran drainase juga menimbulkan bau dan sedimentasi di samping rumahnya. "Yang paling parah di dapur dan kamar mandi air menggenang. Kami sudah ada laporan ke pihak RDMP, tapi sampai kini belum ada tindak lanjut," pungkas Asih.
Warga berharap, pihak RDMP dapat segera mencarikan solusi terbaik untuk warga, agar warga tidak was-was tinggal di bawah bangunan yang sudah mulai retak-retak. Karena di khawatirkan jika dibiarkan kerusakan akan tambah parah dan dapat menyebabkan bangunan roboh.
Karena tak kunjung ada respons warga pun membentangkan spanduk di jalan agar mendapatkan respons dari pihak terkait.
Advertisement