Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya berkomitmen mendalami dugaan pengaturan skor di kompetisi sepak bola di Indonesia. Salah satunya yang dilaporkan oleh PSSI berkaitan dengan match fixing di Liga 2.
"Belum (dicek), yang jelas Polda Metro Jaya menindaklanjuti laporan PSSI kaitannya dengan pengaturan skor," singkat Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan dalam keterangannya, Selasa (7/12/2021).
Seperti dilansir dari Bola.com, buntut dari kejadian tersebut, Perserang memecat lima pemain dan pelatihnya dengan indikasi terlibat match fixing.
Perserang memberhentikan pelatih berinisial PW serta mendepak lima pemain yaitu EDS, FE, EJ, AS, dan AIH.
Baca Juga
Advertisement
Manajer Perserang, Babay Karnawi menjelaskan, indikasi pengaturan skor ditemukan dalam tiga pertandingan tim berjulukan Singa Ndaru ini di Liga 2.
Dugaan match fixing dilakukan oleh pihak luar yang mengajak sejumlah pemain Perserang untuk mengalah.
"Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat tim kami kalah dalam partai kontra RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung FC," jelas Babay.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Putus Kontrak 6 Orang
Dalam tiga laga yang tercium dugaan pengaturan skor itu, Perserang bermain imbang 0-0 melawan RANS Cilegon FC, kalah 1-3 dari Persekat, dan dihajar Badak Lampung FC 1-4.
Berdasarkan bukti berikut pengakuan dari pemain dan pelatih, kata Babay, Perserang mengambil langkah tegas dengan memutus kontrak enam orang yang tercium melakukan match fixing.
"Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang," jelas manajer yang populer disapa Jibay itu.
Advertisement